Jadi Objek Wisata Dadakan, Bendungan Koto Pulai Membahayakan

Minggu, 27 November 2016, 17:41 WIB | News | Kota Padang
Jadi Objek Wisata Dadakan, Bendungan Koto Pulai Membahayakan
Bendungan Koto Pulai di Koto Tangah, jadi objek wisata dadakan oleh warga sekitar. Kondisi bendungan ini membahayakan karena rusak parah akibat diterjang air bah. (humas)

VALORAnews - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Padang, mengingatkan warga untuk tidak mendekati bendungan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah. Sebab, daerah itu rawan bencana.

"Warga agar tidak mendekat ke objek bendungan apalagi berfoto di sana karena membahayakan," papar Kadisbudpar Kota Padang, Medi Iswandi, Sabtu (26/11/2016).

Bendungan Koto Pulai ambruk beberapa waktu lalu. Air bah menghantam bendungan hingga jebol. Kini, lokasi bendungan itu dikunjungi banyak orang. Bendungan yang mirip air terjun Niagara itu menjadi objek wisata dadakan.

"Di atas bendungan itu kini cukup banyak material, termasuk besi penyangga bendungan yang sewaktu-waktu bisa terseret air dan menimpa warga yang mandi atau berfoto di lokasi itu," terang Medi.

Baca juga: Dinas Pariwisata Latih Pengelola Desa Wisata Sumbar, Ini Arahan Mahyeldi

Tidak itu saja, sewaktu-waktu air bah bisa saja datang menghantam warga yang berada di bawah bendungan. Karena menurut warga setempat, setiap hujan deras di hulu, air bah selalu datang hingga sampai ke bendungan, meski saat itu tidak terjadi hujan di seputar bendungan tersebut.

Medi menyebut, jika pengunjung ingin berfoto di lokasi itu sebaiknya tidak turun ke bawah bendungan. Cukup di atas tebing sungai saja.

"Jika mau selfie sebaiknya di atas tebing sungai saja," imbaunya.

Hingga hari ini Disbupar Kota Padang tidak pernah mempromosikan maupun merekomendasikan bendungan tersebut sebagai tempat wisata.

Baca juga: Sosper No 1 Tahun 2020, Imral Adenansi Jelaskan Kewajiban Pemerintah Daerah di Pariwisata Halal

"Mempromosikan lokasi rawan bencana ke masyarakat sama saja dengan mengundang masyarakat bertemu dengan musibah nantinya," tutup Medi. (rls/vri)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: