Serang Belajar Penanganan Inflasi ke Pemko Padang
VALORAnews - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang, Provinsi Banten, menyambangi Kota Padang guna melakukan studi banding bersama Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Senin (21/11/2016). Rombongan yang dipimpin Asisten II Bidang Ekbang Kesra, M Poppy Nopriadi itu disambut Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setdako Padang, Afrizal Khaidir dalam pertemuan yang dilangsungkan di Ruang Abu Bakar Jaar Balaikota.
Disebutkan Poppy, tujuan kunjungan ke Pemko Padang kali ini ingin mengetahui khususnya masalah penanganan inflasi daerah. Diiketahui, Serang dan Padang sama-sama ibukota provinsi, namun Serang merupakan kota baru yang masih berusia lebih kurang 9 tahun.
"Masalah inflasi memang masih jadi salah satu hambatan dalam kegiatan pengembangan ekonomi di Serang saat ini. Itu dikarenakan, dalam beberapa waktu terakhir, Serang selalu menempati tingkat teratas selaku kota dengan inflasi tertinggi dibanding daerah lainnya di Pulau Jawa. Dimana, inflasi pada Oktober kemaren 0,17 persen," ungkapnya.
Dikatakan, TPID Kota Serang ingin belajar bagaimana sistem penanganan inflasi yang dilakukan TPID Kota Padang sejauh ini. Adapun persoalan utama di Serang saat ini, masih belum punya sentra produksi barang kebutuhan pokok seperti beras, cabai dan lain-lain. Sedangkan untuk harga cabai sudah menembus harga Rp110 ribu per kg.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Oleh karena itu, TPID Serang harus bisa lebih komprehensif dan mencontoh upaya-upaya yang dilakukan TPID Padang seperti telah melakukan kerja sama dengan TPID kabupaten/kota lainnya dalam provinsi. Apalagi kita melihat, Padang sangat antisipatif soal distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok ditambah kecepatan Bulog dalam menangani inflasi," imbuhnya.
Sementara itu, Afrizal Khaidir atas nama Pemko Padang mengucapkan selamat datang, pada rombongan TPID Kota Serang di Padang. Semoga kunjungan kali ini bermanfaat dan membuahkan hasil bagi kemajuan TPID Serang ke depan.
"Padang merupakan kota berbasis perdagangan. Dimana terkait kebutuhan pokok, kita masih bisa memenuhi 30 persen melalui sentra sendiri, selebihnya didatangkan dari kabupaten/kota lainnya. Sementara, terkait inflasi di Padang untuk tahun kalender 2016 berada pada angka 3,78 persen," sebutnya.
Terkait permasalahan saat ini di Padang yaitu melonjaknya harga cabai yang mencapai Rp67-70 ribu per-kg. Gejolak harga cabai ini diperkirakan sampai pada Januari 2017 nanti.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
"Menyikapi itu, lahir kebijakan dari TPID Padang melalui imbauan walikota. Yaitu, upaya gerakan menanam cabai bagi warga minimal 10 polybag cabai tiap satu rumah di pekarangannya masing-masing. Kita tentu berharap, inflasi di Padang tetap terjaga dengan terus meningkatkan koordinasi dengan TPID kabupaten/kota di Sumbar," tukasnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar