Antologi Puisi Enam Penyair Muda Sumbar 1978 Diluncurkan

Kamis, 27 Oktober 2016, 09:19 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Antologi Puisi Enam Penyair Muda Sumbar 1978 Diluncurkan
Asri Rosdi (kiri) saat berdialog dengan Muhammad Fadhli, Selasa (26/10/2016). (istimewa)

VALORAnews - Buku antologi puisi yang berjudul Enam Penyair Muda Sumatera Barat 1978 akan kembali diluncurkan pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acaranya akan digelar Jumat (28/10/2016) di aula Lantai 3 Gedung Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat.

Acara ini dijadwalkan akan mulai pukul 14.30 WIB hingga 17.00 WIB, dengan tagline acara, 'Peluncuran dan Bincang Buku Antologi Puisi Enam Penyair Muda Sumatera Barat 1978'. Buku ini pertama kali diterbitkan pada 28 Oktober 1978 dalam bentuk stensil, dan dicetak dalam jumlah terbatas oleh Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) Sumatera Barat.

"Adapun enam penyair yang menulis buku ini adalah Asri Rosdi, Alda Wimar Irawan Noer (alm), Indra Nara Persada, Syarifuddin Arifin, Sofia Trisni dan Yose Hermand. Buku ini dulu diterbitkan atas gagasan Chairul Harun (alm), ketua BKKNI Sumatera Barat, dengan tujuan untuk menyukseskan acara peringatan Hari Sumpah Pemuda 1978," kata Rizal Tanjung, pegiat teater dan drama di Sumatera Barat, Selasa (26/10/2016).

Pada masa itu, terangnya, sudah ada ratusan penyair di Sumatera Barat. Namun, enam penyair pada buku itu, ada kedekatan emosional dengan Chairul Harun. "Para penulis buku ini termasuk binaan bapak Wisran Hadi (alm) di Bumi Teater dan papa Rusli Marzuki Saria di Remaja Minggu Ini (RMI) Harian Haluan," ungkap Rizal Tanjung.

Penerbitan ulang dan acara peluncuran buku ini, sudah digagas Dasril Ahmad lebih dari setahun lalu. Seorang kritikus sastra dari Sumatera Barat, yang memercayakan implementasinya pada Padang Institut, di bawah tanggungjawab Muhammad Ibrahim Ilyas ini sekaligus jadi salah satu program kerja 2016 Padang Institut. Realisasinya diserahkan pada Kasaiangan Organizer.

Acara ini akan menghadirkan Prof Dr Haris Effendi Tahar sebagai pembicara. Dia adalah orang yang sama sebagai pembicara saat peluncuran pertama buku ini dan akan didampingi Dasril Ahmad. Sebagai moderatornya, akan menghadirkan Mahatma Muhammad, pendiri Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT).

"Selain sebagai moderator, kami juga dipercaya sebagai event organizer yang mengurus pelaksanaan acara ini. Kami akan berupaya menghadirkan peserta dari para penyair yang ada pada dekade buku itu pertama kali diluncurkan hingga para penyair saat ini, beserta para kritikus sastra dan masyarakat penikmat sastra tentunya," kata Mahatma.

"Tujuannya adalah untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana relevansi buku ini terhadap pertumbuhan kepenyairan di Sumatera Barat pada saat ini, agar buku ini layak ditetapkan sebagai salah satu tonggak perjalanan kepenyairan di Sumatera Barat. Mengingat makalah yang kami terima dari salah seorang pembicara untuk acara ini nanti, lebih menitikberatkan pada proses kreatifnya saja," tambah Mahatma yang juga pendiri Kasaiangan Organizer.

Acara peluncuran buku yang diterbitkan oleh Arifha ini terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya. Acara ini akan sangat menarik karena sebagai moderator, Mahatma tidak menginginkan acara ini hanya akan menjadi ajang reunian dan apresiasi saja.

"Penerbitan ulang dan peluncuran buku ini sebagai pengukuhan salah satu tonggak perjalanan kepenyairan di Sumatera Barat pada dekade 70-an. Buku ini menjadi bukti, bahwa pada masa itu para penyair senior di Sumatera Barat, sangat mendukung proses kreatif para penyair mudanya," kata Asri Rosdi, salah seorang penyair di buku Enam Penyair Muda Sumatera Barat 1978.

Asri Rosdi juga mengatakan, adapun sastra itu sendiri adalah kesenian yang sulit menemukan hal-hal baru, sehingga relevansi pertumbuhan kepenyairan di Sumatera Barat lebih tepat dikaitkan dengan kondisi pertumbuhan kritikus sastranya.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: