Harneli Bahar: Bencana, Selamatkan Dulu Perempuan dan Anak
VALORAnews - Ketua TP PKK Padang Harneli Bahar menilai kepedulian terhadap perempuan dan anak saat terjadi bencana masih tergolong minim. Padahal, perempuan dan anak harus menjadi proritas dalam upaya penyelamatan.
"Saat ini kita melihat setiap terjadi bencana, yang peduli terhadap kebutuhan serta pertolongan kepada anak-anak dan wanita masih sedikit," ujar Harneli Mahyeldi di sela-sela Seminar "Woman Peace Security" di Ballroom Utama Hotel Kyriad Padang, Jumat (26/8/2016).
Pandangan tersebut timbul karena saat bencana terjadi, bantuan logistik seperti pakaian perempuan dan bayi, hingga ke hal yang terkecil seperti pembalut wanita sangatlah minim. Padahal, menurut Harneli, jumlah bantuan yang datang ketika bencana itu cukup banyak, namun minim logistik bagi kebutuhan perempuan dan bayi.
"Jadi 'responsive gender' (peduli terhadap perempuan) saat bencana itu perlu kita tingkatkan ke depan, mungkin saja nanti dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) ataupun Peraturan Walikota (Perwako) yang berisi tentang prosedur penyelamatan bagi perempuan dan balita," terang Ny Harneli Mahyeldi didampingi Kepala BPMPrKB Kota Padang Muji Susilawati.
Harneli juga menilai, 'responsive gender' tidak saja dilakukan pada saat terjadi bencana. Akan tetapi juga setelah bencana terjadi. Karena itu, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemko Padang sudah mesti menyiapkan barang kebutuhan atau logistik bagi perempuan termasuk balita. "Kita memang harus siaga," ujarnya.
Menyinggung pelaksanaan Seminar "Woman Peace Security" yang dilaksanakan di sela-sela kegiatan Pacific Partnership 2016 di hotel tersebut, Ny Harneli Mahyeldi menilai bahwa seminar tersebut cukup bermanfaat positif bagi kaum perempuan.
"Dengan adanya seminar ini akan menambah pengetahuan kaum perempuan, terutama saat terjadi bencana," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPMPrKB Muji Susilawati menuturkan bahwa dalam seminar ini akan didiskusikan rencana dibuatnya Perwako yang berisi tentang langkah apa yang harus dilakukan atau Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi perempuan saat terjadi maupun setelah terjadi bencana.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Jadwalkan Perbaikan Jembatan Gantung Pelangai Gadang Tahun 2025
"Sehingga nanti diharapkan para perempuan menjadi tahu langkah-langkah yang dilakukan saat bencana, serta dapat mengajak perempuan lain untuk membantu korban lain ketika terjadi banjir, gempa dan bencana lainnya," kata Muji. (vri)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Sosialisasikan Perda No 16 Tahun 2019 ke Anggota WKRI, Albert: Segera Adaptasi dengan Era Digitalisasi
- Nanda Satria Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen pada Kader Penggerak Padang
- Buruh Teluk Bayur Minta DPRD Sumbar Ikut Perjuangkan Pembayaran Uang Pensiun
- Perumda AM Padang Miliki Laboratorium Pengujian Air Berstandar ISO 17025:2017, Ini Kata Pj Wako
- OJK Tutup BPR Lubuk Raya Mandiri Lubuk Begalung, Ini Alasannya