Bendungan Balai Gadang Jebol, 20 Ribu Warga jadi 'Korban'

Rabu, 03 Agustus 2016, 19:40 WIB | News | Kota Padang
Bendungan Balai Gadang Jebol, 20 Ribu Warga jadi 'Korban'
Sebagian bendungan Banda Gadang yang jebol dihantam air bah, akibat hujan lebat yang melanda Kota Padang dan sekitarnya, Senin (1/8/2016). (vebi rikiyanto/valoranews)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Bendungan irigasi di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, jebol dihantam terjangan arus Batang Air Dingin yang mengganas akibat hujan lebat, Senin (1/8/2016). Bendungan sepanjang 70 meter itu jebol sehingga tak lagi mampu mengairi sawah seluas 1.034 Ha di kawasan itu.

"Air mulai tinggi sekitar pukul 15.00 WIB. Puncaknya sekitar pukul 16.09 WIB, terjangan air membuat bendungan jebol," ungkap Safaria (38), warga sekitar bendungan.

Dikatakan, selain untuk irigasi, air dari sungai ini juga mengaliri kolam ikan serta memasok air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) warga yang ada di sepanjang aliran irigasi itu.

Sementara, Kasi Konservasi Dinas Pengelolalan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Rahmat Yuhendra yang meninjau lokasi pascajebolnya tanggul tersebut mengatakan, hujan lebat membuat debit air sungai melebihi ambang batas. Sehingga, menjebol bendungan ditambah kondisi tanggul yang juga sudah cukup tua.

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

"Bendungan ini dibangun 1976 dan telah beberapa kali di perbaiki. Kami akan segera melakukan langkah memperbaiki. Karena ada sekitar 20.000 jiwa penduduk yang menggantungkan hidupnya dari aliran air ini," ungkap Rahmat.

Sementara, juru pengairan PSDA Sumbar, Taufik mengatakan, langkah awal yang segera dilakukan yakni pembuatan batu baronjong yang berfungsi membendung air, agar dapat kembali dialirkan ke sawah dan kolam ikan penduduk.

"Kami akan segera membuat batu baronjong dan mengeruk sendimen lumpur. Yang menghambat pintu air dan saluran primer, diharapkan paling lambat satu minggu sudah selesai sehingga masyarakat tidak kekeringan," terangnya.

Taufik menambahkan, langkah ini hanya tindakan sementara. Karena, batu bronjong tidak sanggup menahan kalau ada terjangan air yang besar lagi.

Baca juga: 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir

Warga lain juga menyebutkan, pada 2016 ini, sudah terjadi dua kali banjir besar di wilayah tersebut. "Maret 2016 kemaren, juga terjadi banjir besar tapi tidak sampai merusak bendungan."

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: