Usaha Kopi Luwak di Agam Bakal Diperluas

Rabu, 01 Juni 2016, 23:09 WIB | Olahraga | Kab. Agam

VALORAnews - Usaha kopi luwak diyakini mampu mendorong perluasan perkebunan kopi arabika di Kabupaten Agam. Pasalnya sampai saat ini perajin kopi luwak masih membeli buah kopi dari luar daerah, karena produk dalam daerah belum mencukupi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Agam, melalui Kabid Kehutanan Afniwirman, Rabu (1/6/2016).

Dikatakan Afniwirman, saat ini tanaman kopi arabika sebagai bahan dasar pengolahan kopi luwak baru 306 hektar. Dengan luas kebun seluas itu, jelas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan perajin kopi luwak.

"Budi daya kopi arabika dan pengolahan kopi luwak. Keduanya saling terkait, dan bisa saling mendukung, karena kopi luwak membutuhkan buah kopi arabika sebagai bahan dasarnya," katanya.

Terbatasnya luas kopi arabika di Agam, maka perajin kopi luwak terpaksa membeli kopi dari berbagai daerah seperti, perajin kopi luwak dari Batang Palupuah, Kecamatan Palupuah, membeli buah kopi masak dari Tanah Datar, Pasaman Barsat, dan lainnya.

Usaha kopi luwak mulai dilirik warga Agam, karena harganya menjanjikan. Namun konsekuensinya, seorang perajin kopi luwak mesti jeli, tabah, dan mau bekerja keras. Bila tidak, usaha mereka akan cepat hancur.

"Harga kopi luwak memang menggiurkan. Satu kilogram mencapai Rp2 juta. Bahkan perajin kopi luwak di Lubuk Basung membanderol 1 bungkus kopi luwak bubuk seharga Rp15 ribu dengan berat 20 gram," jelas Afniwirman.

Bagi yang tidak memiliki kebun kopi yang memadai, maka terpaksa membeli buah kopi dari orang lain. Namun, perajin kopi luwak dari Lubuk Basung berniat akan membuat kebun sendiri untuk memajukan usahanya, karena mengandalkan buah kopi dari kebun warga lain banyak kendalanya. (rel)