Mahyeldi: Parkir jadi Biang Kemacetan

Selasa, 31 Mei 2016, 14:34 WIB | News | Kota Padang
Mahyeldi: Parkir jadi Biang Kemacetan
Wako Padang, Mahyeldi memasangkan tanda jabatan kepada Rudi Rinaldi sebagai Kepala BPBD, Selasa (30/5/2016). Posisinya digantikan Dedi Henidal. Mereka bertukar posisi pada rotasi yang digelar Pemko Padang. (humas)

VALORAnews - Walikota Padang Mahyeldi meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) agar selalu mengedepankan kerja tim.

Sebab, kedua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini merupakan "leading sektor" di lapangan terkait masalah bencana dan persoalan lalu lintas.

"Senantiasa kedua SKPD harus bisa bekerja sebagai tim di lapangan, karena yang dihadapi adalah bencana dan persoalan perparkiran dan lalu lintas," kata Mahyeldi usai menjadi inspektur upacara serah terima jabatan Kepala Dishubkominfo dan Kepala BPBD-PK di Kantor Dishubkominfo Kota Padang, Mato Aia, Selasa (31/5).

Dalam kesempatan ini, Walikota juga menekankan persoalan perparkiran yang masih sering menjadi biang kemacetan di Kota Padang. Terlebih pada sisi sejumlah ruas jalan utama, acap dimanfaatkan pengendara untuk memarkir kendaraannya sehingga mengganggu lalu lintas umum.

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Ironisnya, jalan yang sudah dibuat bagus untuk lalu lintas umum pada kenyataannya dimanfaatkan sejumlah pihak pengusaha cafe untuk lahan parkir. Jalan yang seharusnya dua jalur, kenyataannya dijadikan satu jalur searah sehingga akses jalan menyempit.

"Hal ini agar diperhatikan oleh Dishub, jangan sampai jalan yang diperuntukkan bagi umum malah dimanfaatkan untuk lahan parkir," tegasnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi juga menyorot beberapa kawasan jalan yang dijadikan tempat mangkal truk-truk, seperti ruas jalan By Pass Lubuk Bagaluang dan Jalan Raya Indarung padahal Pemerintah Kota Padang sudah menyediakan terminal truk barang yang representatif di Koto Lalang.

Sayangnya, pemanfaatan terminal tersebut tidak maksimal karena Dishub dinilai kurang tegas dalam penataan parkir truk dan kurang perhatian terhadap pemaksimalan pemanfaatannya.

Baca juga: Bencana Lahar Dingin Sumbar, BSI Bantu Rp200 Juta, Apical Grup Distribusikan 6 Ton Minyak Goreng

Begitu juga dengan penataan angkotan kota (angkot) di kawasan Pasar Raya, terminal yang sudah ada agar terus difungsikan untuk mengurai kemacetan dan sebagai pangkalan angkot di kawasan tersebut.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: