Jadikan Telukbayur Gerbang Indonesia di Wilayah Barat

Selasa, 14 Oktober 2014, 15:23 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Jadikan Telukbayur Gerbang Indonesia di Wilayah Barat
Jadikan Telukbayur Gerbang Indonesia di Wilayah Barat

VALORAnews - Anggota F-PDIP DPR RI Sumbar, Alex Indra Lukman mengharapkan, pemprov Sumbar menyelaraskan program pembangunan dengan rencana besar Jokowi-JK di bidang kemaritiman. Menurutnya, Sumbar dengan pelabuhan Telukbayurnya, harus bisa menangkap peluang ide jalur tol laut yang digagas Jokowi-JK.

"Untuk pasar kawasan barat mulai dari India, negara-negara Teluk, Afrika hingga negara-negara Eropa yang memanfaatkan Terusan Suez Mesir dalam aktivitas ekspor impornya, pelabuhan yang strategis di Indonesia itu ya Telukbayur. Kita harus menangkap peluang ini," terang Alex di Padang, Selasa (14/10/2014).

Dijelaskan Alex, Indonesia dengan jumlah penduduk hingga 240 juta, tak bisa dipungkiri telah jadi sasaran pemasaran aneka produk dari luar negeri, seiring diberlakukannya pasar bebas 2015 nanti. Sementara, produk lokal juga harus terus dilindungi agar tak kalah bersaing dengan produk luar.

"Agar harga di tingkat konsumen bisa ditekan, biaya distribusi harus ditekan. Caranya, dengan membangun sistem angkutan massal seperti kereta api di darat dan kapal laut untuk laut," terang Alex.

Baca juga: Presiden Jokowi Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Batu Taba Agam, Siangnya Langsung Balik

Pengangkutan barang dengan kapal, ungkapnya, menjamin biaya yang lebih murah. Untuk itu, pendistribusiannya di daratan, juga harus dilakukan dengan angkutan massal yang juga berbiaya murah pula.

"Pembangunan jalur kereta api, adalah pilihan yang harus dibahas di tingkat Sumbar. Lupakan rencana jalan tol, mari kita hidupkan lagi jalur kereta api yang telah membentang jauh di Sumbar," terangnya.

Di zaman kolonial, yang dibangun itu Belanda maupun Jepang, adalah jalur kereta api. Di era sekarang, hal itu ditinggalkan. Padahal, negara-negara Eropa maupun Amerika itu berkembang cepat, berkat jalur kereta apinya dibangun lebih dulu. (cim)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: