Wabup: Ada Tiga Indikator Penyelamatan Danau Maninjau
VALORAnews---Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria, menyatakan ada tiga indikator yang perlu diselamatkan di dalam gerakan penyelamatan Danau Maninjau.
Pertama, gerakan penyelamatan ekosistem Danau Maninjau, kedua penyelamatan biota endemik danau atau spesies ikan danau dan ketiga, penyelamatan terhadap perekonomian masyarakat salingka danau.
"Ketiga aspek ini perlu kita pertahankan, karena saling ketergantungan antara masyarakat dan alam demi menjaga keseimbangan antara lingkungan dan alam sekitar," jelas Trinda.
Menurutnya, danau adalah komponen alam yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat. Multifungsi danau menjadi bagian dari keseharian kehidupan, mulai dari kebutuhan dasar, mata pencaharian, sampai pusat tumbuh budaya dan kearifan. Namun, kondisi lingkungan di danau saat ini mengalami penurunan atau pencemaran.
Baca juga: 6000 Keramba Apung di Danau Maninjau Dibongkar
Dari hasil penelitian LIPI, lebih dari 57 jenis biota di Danau Maninjau, hanya 37 biota yang ditemukan saat ini. "Hampir separuhnya sudah tidak ditemukan lagi. Apakah mereka sudah punah atau tidak bisa ditemukan lagi karena faktor pencemaran air," jelasnya.
Menurutnya, sangat disayangkan apabila biota ini terus berkurang karena dari beberapa biota yang masih bertahan merupakan jenis biota yang langka di dunia.
Kemudian aspek perekonomian, tambah Trinda, bahwasannya setelah berkurangnya KJA secara bertahap di salingka danau, pihaknya akan membudidayakan petani dari pentani air menuju petani darat. "Kita tetap berharap menjadikan danau sebagai sentra minapolitan," tegasnya. (rel)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025