Populasi Rinuak Terancam Pertumbuhan Plankton

Kamis, 14 April 2016, 21:00 WIB | Wisata | Kab. Agam
Populasi Rinuak Terancam Pertumbuhan Plankton
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain saat menandatangani prasasti didampingi Wakil Bupati Trinda Farhan dan jajaran kedeputian IPK-LIPI, Kamis (14/4/2016) di Danau Maninjau, Agam. (humas)

VALORAnews - Anggota Peneliti LIPI, Agus Hamdani mengungkapkan selama tujuh tahun meneliti di Danau Maninjau, dirinya menemukan ada sebanyak 57 spesies ikan di Danau Maninjau di antaranya banyak terdapat spesies langka di Indonesia bahkan dunia. Salah satunya, spesies Ikan Rinuak yang hanya ada satu di dunia.

"Namun keberadaan spesies langka tersebut terancam dengan pesatnya pertumbuhan plankton yang bisa menyebabkan kematian ikan di Danau Maninjau," ujar Agus usai penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung nama oleh Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain didampingi Wakil Bupati Agam Trinda Farhan dan Sekretaris Utama LIPI Siti Nurliati dan Kepala Deputi LIPI Zainal Arifin, Kamis (14/4/2016).

Sejalan dengan itu, Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain menyayangkan, apabila tidak ditangani dengan serius, maka Danau Maninjau akan mati dan tidak berfungsi lagi. Menurutnya, sangat disayangkan sekali jika itu terjadi, karena Danau Maninjau merupakan satu dari 15 danau prioritas di Indonesia.

"Apalagi lingkungan alam disekitar danau sangat mendukung sekali apabila bisa tergarap, dan bersinerginya antara aspek lingkungan, pariwisata, pertanian dan perikanan," terang Iskandar.

Baca juga: Anak Nagari Maninjau Meriahkan Malam Takbiran Idul Fitri dengan Festival Rakik Rakik

Untuk mendukung kelangsungan penelitian, pihaknya akan menambahkan delapangan orang personil dari LIPI. "Kita berharap dan minta bantuan kepada pemerintah dan masyarakat setempat agar membantu rekan-rekan kami dilapangan ataupun dalam berinteraksi di lapangan dengan masyarakat," pungkasnya.

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan, menyampaikan apresiasi terhadap perubahan status dari stasiun penelitian menjadi UPT Alih Teknologi penyehatan danau yang dibuat oleh lembaga riset negara berkelas dunia itu.

"Kami sangat bersyukur dengan dilakukan penelitian di Kabupaten Agam khususnya di Danau Maninjau dalam rangka penyelamatan salingka danau," katanya.

Diakui Trinda, kehadiran LIPI sangat membantu pemerintah dalam menangani aspek-spek persoalan yang terjadi di salingka Danau Maninjau, terutama pencemaran lingkungan alam dan ikan yang sering mati.

Baca juga: Angkat Eceng Gondok dari Danau, Goro Save Maninjau ke-4 Antuasias Diikuti Warga

Disamping penyelamatan danau, Trinda berharap, agar LIPI juga menyelamatkan perekonomian masyarakat yang mayoritas hidup sebagai petani ikan. "Keseimbangan antara penyehatan danau dengan mata pencarian masyararakat harus perlu kita siasati. Seperti, kita mengalihkan dari petani ikan danau ke daratan. Karena ini penting sekali, mengingat jantungnya kehidupan masyarakat salingka danau adalah petani ikan," jelas wabup.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: