Sepasang Pengantin di Padang Diwajibkan Tanam Satu Pohon
VALORAnews - Menyelamatkan dunia dari berbagai ancaman lingkungan hidup, setiap manusia diharapkan untuk lebih peduli kepada alam. Salah satunya dengan menanam pohon, agar tidak terjadi bencana besar seperti banjir dan pencemaran udara.
Mewujudkan itu, Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo mengajak seluruh calon pengantin di Kota Padang untuk menanam pohon. Menurut dia, ajakan menanam pohon ini sudah disepakati dengan Kementerian Agama Kota Padang pada akhir 2015 lalu. Kesepakatan ini dilakukan pada saat pembekalan kepada ratusan calon pengantin di Padang dalam suatu acara yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Kita sudah sepakati dengan Kemenag, kepada seluruh calon pengantin harus menanam satu pohon. Jadi satu pasang pengantin satu pohon," ujar Mahyeldi usai membuka Peringatan Hari Hutan Internasional dan Hari Bakti Rimbawan 2016 di SMPN 28 Padang, Jumat (8/4/2016).
Disebutkan, tempat ditanamnya pohon oleh penganten, tidak ditentukan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian warga kota sekaligus menanamkan semangat menanam. "Di manapun lokasinya tergantung kepada penganten," sebut Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang, Dian Fakri.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Dengan diperingatinya Hari Hutan Internasional dan Hari Bakti Rimbawan 2016, terangnya, seluruh pemuda diharapkan prihatin terhadap hutan. Karena, hutan saat ini telah dirusak tangan-tangan jahil tak bertanggungjawab. Akibatnya terjadi banjir bandang di Kota Padang. "Penyebab banjir ini salah satunya karena penebangan hutan sembarangan," kata Mahyeldi.
Melihat kondisi tersebut, Mahyeldi mengaku, sudah mengumpulkan data dan mengirimkan tim untuk melihat langsung kondisi hutan di Kota Padang. Dalam amatan tersebut, hutan sudah mulai gundul akibat ditebang. "Ada yang tebang dipakai, menebang tetapi tidak dimanfaatkan dan sebagainya. Cukup banyak faktornya," sebut dia.
Menurutnya, hutan merupakan sumber kehidupan yang tak ternilai. Banyak hal yang dimanfaatkan dari hutan untuk kehidupan. "Saat ini kondisinya ketika musim kemarau, sungai jadi kering. Itu menunjukkan bahwa hutan kita tak mampu menahan air. Ketika terjadi hujan, banjir bandang langsung datang. Itu merupakan fakta bahwa kita harus melindungi hutan yang ada di sekitar kita," pungkas Mahyeldi. (vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar