Padang Target Imunisasi Polio 100 Persen

Selasa, 08 Maret 2016, 11:47 WIB | News | Kota Padang
Padang Target Imunisasi Polio 100 Persen
Wako Padang, Mahyeldi didampingi Harneli Bahar (ketua TP-PKK Padang), memberikan imunisasi polio pada seorang balita, di Medan Nan Bapaneh KAN Kuranji, Selasa (8/3/2016). (humas)

VALORAnews - Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang pasang target 100 persen pemberian imunisasi polio bagi 81.994 orang sasaran dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Padang. Dinkes mengerahkan 1.016 tenaga kesehatan dan 2.604 kader di 868 buah pos PIN yang tersebar di 22 Puskesmas.

Wali Kota Padang, Mahyeldi mewanti-wanti agar pemberian imunisasi polio bisa menjangkau semua anak yang belum mendapatkan imunisasi khusus untuk menangkal penyakit yang dapat berakibat kelumpuhan tersebut. Pencapaian target harus lebih maksimal dengan pencapaian 100 persen.

"Pemaksimalan pemberian imunisasi polio ini harus maksimal, sebab kita tidak ingin generasi kita menjadi lemah dan dijangkiti penyakit yang dapat mengurangi kecakapan mereka beraktivitas," katanya saat membuka simbolis PIN Polio di Medan Nan Bapaneh KAN Kuranji, Selasa (8/3/2016).

Dengan dilaksanakan PIN Polio, Mahyeldi mengharapkan tingkat imunitas terhadap polio di populasi sehingga memberikan perlindungan optimal dan merata pada kelompok umur 0 - 59 bulan.

Baca juga: 43.722 Balita di Agam Telah Divaksin Polio

"Kepada semua warga yang punya balita agar membawa anaknya ke posyandu terdekat. Pastikan anak-anak kita sudah mendapatkan dua tetes imunisasi polio," imbuhnya.

Kepala Dinkes Kota Padang Eka Lusti menjelaskan pelaksanaan PIN Polio 2016 ini berlangsung mulai tanggal 8 hingga 15 Maret mendatang. Sasaran sebanyak 81.994 anak dengan target 100 persen. "Sebelumnya kita menargetkan 95 persen namun sesuai permintaan Walikota kita akan berupaya mencapai 100 persen dalam pemberian imunisasi polio ini," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemberian imunisasi polio pada PIN ini merupakan imunisasi tambahan kepada bayi dan balita tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. "Ini imunisasi tambahan dan tidak terkait dengan status imunisasi sebelumnya, katanya.(rel)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: