Pascagempa, Pasar Raya Sepi Pembeli

VALORAnews - Tak ada kerusakan berarti yang timbul akibat gempa berkekuatan 7,8 SR, Rabu (2/3/2016). Namun, secara psikologi, efek gempa masih terasa hingga Kamis (3/3/2016) ini. Setidaknya hal tersebut terlihat dari sepinya aktivitas masyarakat Kota Padang.

Seperti yang terpantau di Pasar Raya Padang, aktivitas jual beli di pasar induk tersebut terlihat sepi. Bahkan sejumlah pedagang memilih tutup lebih cepat dari biasanya.

Amir, salah seolah pedagang sayur di Pasar Raya Padang menutup lapaknya sekitar pukul 10.00 WIB. "Saya jualan dari pagi tadi, hampir tak ada yang beli. Jadi sekarang saya tutup saja," ujar Amir.

Menurutnya, sepinya pasar sudah bisa diprediksi sejak gempa menguncang tadi malam. Kondisi tersebut memang selalu terjadi jika terjadi gempa. "Gempa 5 SR saja sudah membuat pasar sepi, apalagi 7,8 SR, berpotensi tsunami pula," lanjutnya.

Baca juga: Danrem 032/Wbr Tinjau Kondisi Mentawai Pascagempa

Hal yang sama juga diungkap Yen, salah seorang pemilik warung Ampera. Sejak semalam, dia juga sudah memprediksi pasar tempatnya berjualan akan sepi. "Tapi karena saya dagang makanan dan sudah dimasak sejak sore kemarin, mau tidak mau harus tetap buka. Daripada terbuang mubazir," ujarnya.

Gempa 7,8 SR tersebut berada di 5.16 LS - 94.05 BT (682 KM Barat Daya Kepulauan Mentawai - Sumatera Barat).Titik gempa terjadi di garis tengah Samudera Hindia. Jarak dari titik gempa ke Kepulauan Mentawai yakni 627,85 Km.

Gempa terjadi tidak di posisi Zona Megatrusth. Sumber gempa dari sistem patahan Ninety East Ridges (NER) Samudera Hindia. Berupa sistem sesar transform. Gempa ini mirip gempa di Simeulue pada 11 April 2012 silam pada sistem patahan yang sama. Guncangan dirasakan di Padang III MMI atau lemah. (lok)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: