Pendidikan Inklusi Keuangan Harus Dimulai Sejak Dini
PADANG (26/10/2024) - Deputi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Adi Suratman melihat, milenial merupakan potensi di masa depan.
Sehingga, pendidikan inklusi keuangan harus dimulai sejak dari usia sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA hingga universitas.
"Kita melakukan edukasi dan literasi inklusi keuangan melalui buku-buku maupun dengan mengunjungi sekolah-sekolah," kata Adi Suratman.
Hal itu dikatakannya, pada puncak bulan inklusi keuangan Sumbar tahun 2024 di Basko Grand Mall Padang, Sabtu.
Ia menambahkan, secara nasional, capaian inklusi keuangan tercatat dari Desember 2023 mencapai 75 persen, sementara target yang ditetapkan sebesar 90 persen.
"Kita optimistis, dengan bergerak secara masif antara OJK dengan industri jasa keuangan, maka target 90 persen itu bisa tercapai," tambahnya.
Menurutnya, jika target 90 persen tersebut tercapai, tentunya akses masyarakat lebih mudah terhadap semua sektor jasa keuangan, sehingga nantinya akan membantu mendorong perekonomian secara nasional.
Dengan kemudahan akses masyarakat tersebut, tambah Adi, sangat mendukung kelancaran pembangunan, karena akan sangat memudahkan masyarakat saat membutuhkan kredit, menyimpan dana tabungan ataupun dalam menggunakan asuransi.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Jadi, tujuannya adalah bagaiman inklusi keuangan tersebut dapat menyejahterakan masyarakat," lanjutnya.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024