PEMKAB PESSEL Gelar Pelatihan Manajemen Kasus Kekerasan Perempuan

Jumat, 14 Juni 2024, 14:31 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pesisir Selatan
PEMKAB PESSEL Gelar Pelatihan Manajemen Kasus Kekerasan Perempuan
Pemkab Pessel melalui Dinsos PP & PA menggelar Pelatihan Manajemen Penanganan dan Pencatatan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan, di Pasar Baru, Bayang, Jumat (14/6/2024). FOTO: Dok Diskominfo Pessel

PESISIR SELATAN (14/6/2024) - Pemkab Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP & PA), melaksanakan kegiatan Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus serta Pencatatan dan Pelaporan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan, di Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Jumat (14/6/2024).

Kepala Dinsos PP & PA Pessel diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hj Syofyaneri Adnan mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan manajerial petugas pelayanan, dan edukasi serta pemberian informasi, tentang pencatatan dan pelaporan kasus sesuai petunjuk yang ada.

"Kegiatan ini, juga bertujuan untuk meningkatkan sinergitas, serta tanggung jawab antara setiap stakeholder dan jejaring, untuk penanganan kekerasan terhadap perempuan," ucap Syofyaneri, dalam relis Diskominfo Pessel, Jumat.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Mande Rubiah Kabupaten Pesisir Selatan, Titi Rusma Yul Anwar, juga mengatakan, kekerasan terhadap perempuan, seringkali terjadi di lingkungan domestik (rumah tangga).

Baca juga: Pansus I DPRD Agam Singkronisasikan Ranperda RPJPD dengan Provinsi, Ini Penjelasan Zardi Syahrir

"Kekerasan yang dihadapi perempuan, tidak hanya fisik tetapi juga psikis, kekerasan seksual dan penelantaran. Pelakunya bukan hanya orang luar, namun juga berasal dari lingkungan terdekat," kata Titi Rusma Yul Anwar.

Ketua P2TP2A juga mengatakan, manajemen kasus merupakan pendekatan yang tepat dalam merespon kompleksitas permasalahan perlindungan perempuan.

"Untuk itu, kita perlu meningkatkan pemahaman tentang hal ini. Bentuk layanan, tidak hanya sekedar menunggu aduan masyarakat. Tetapi juga bagian dari solusi mengurangi tingginya kekerasan yang tidak tertangani," ajak Titi Rusma Yul Anwar.

Psikolog Nila Anggraini, salah satu narasumber pada pelatihan ini, menegaskan, lingkungan sosial berpengaruh terhadap penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca juga: PSU DPD RI, KPU Pessel: KPPS Lama akan Ditugaskan Kembali

"Semakin kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), akan berpengaruh kepada tumbuh kembang anak, diantaranya adalah perkembangan emosinya," jelas Nila Anggraini.

Halaman:
IKLAN PANTARLIH

Penulis: Tusrisep
Editor: Tusrisep
Sumber:

Bagikan: