Penemu Ikan Mati jadi Pakan Lele Asal Lubuk Basung jadi Nominator Kalpataru 2024
AGAM (5/6/20204) - Petani ikan air deras asal Jorong Siguhung, Nagari Lubuk Basung, Febri Sugana dinobatkan jadi nominator penerima Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan tahun 2024.
Penemu pemanfaatan ikan mati untuk pakan Ikan Lele itu, bersaing untuk kedua kalinya menghadapi 40 nominator di kategori serupa se-Indonesia, dalam merebut penghargaan Kalpataru dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) itu.
Meskipun aktivis lingkungan yang berhasil memanfaatan plastik bekas panen ikan untuk penghalang hama babi ini belum terpilih sebagai penerima penghargaan, namun Febri tercatat sebagai satu-satunya perwakilan Sumatera Barat yang lulus hingga jadi nominator di ajang nasional itu.
Pada penyerahan penghargaan yang digelar 5 Juni 2024 di Jakarta, Febri yang juga sukses melakukan pembersihan aliran Batang Antokan dengan menggunakan jaring perangkap sampah itu, hadir bersama Bupati Agam, Andri Warman serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam dan Sumatera Barat.
"Sosok yang masuk sebagai nominator peraih Kalpataru, merupakan tokoh penting dan tidak sembarang orang atau kelompok bisa menerima penghargaan ini," ungkap Andri Warman mengomentari keberhasilan Febri untuk kedua kalinya jadi nominator peraih Kalpataru.
Dikatakan Andri Warman, menteri KLH menyebutkan, proses pemilihan nominator Kalpataru ini dilakukan secara ketat. Dimulai dari seleksi usulan dan rekomendasi tingkat daerah, verifikasi dan validasi teknis ataupun kunjungan lapangan hingga disidangkan dewan pertimbangan penghargaan Kalpataru.
"Dengan adanya raihan penghargaan ini, semoga jadi motivasi dan inspirasi serta melahirkan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga yang peduli lingkungan berikutnya," harap Andri Warman tentang prestasi Febri telah membudidayakan ikan kolam air deras selang 16 tahun terakhir.
Untuk budidaya ikan air deras ini, Febri mendapat pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam. Kemudian, sejak tahun 2022, Febri juga mendapat pembinaan terkait budidaya magot dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agam.
Karena konsistensi dan keaktifannya dalam penyelamatan lingkungan dan penyuluhan, Febri telah ditetapkan sebagai penyuluh perikanan swadaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, sampah plastik yang terbawa arus dan terperangkap dari jaring hasil kreasi Febri, dibantu DLH Agam untuk dikumpulkan dan diolah jadi BBM.
Penghargaan Kalpataru tahun 2024 ini, diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Rabu (5/6).
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Dinkes Agam Gelar Pertemuan Advokasi Penerapan Perda KTR, Ini Targetnya
- Bapenda Agam Pasang Tapping Box di Lokasi Wajib Pajak
- 240 Kader Ikuti Jambore Kader Posyandu 2024, Ini Arahan Edi Busti
- LKKS Agam Serahkan Bantuan untuk Penderita Tumor Otak di Nagari Dalko
- Bupati Agam Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan 54 Pengurus Bamus Nagari
Dinkes Agam Gelar Pertemuan Advokasi Penerapan Perda KTR, Ini Targetnya
Kab. Agam - 19 September 2024
Bapenda Agam Pasang Tapping Box di Lokasi Wajib Pajak
Kab. Agam - 18 September 2024
240 Kader Ikuti Jambore Kader Posyandu 2024, Ini Arahan Edi Busti
Kab. Agam - 18 September 2024
LKKS Agam Serahkan Bantuan untuk Penderita Tumor Otak di Nagari Dalko
Kab. Agam - 18 September 2024