Khalid Akbar: Raihan Ariatama Itu Tokoh Milenial yang Lahir dari Persalinan Normal
PADANG (3/6/2024) - Divisi Hukum dan Politik Lembaga Survei 2Indos, Khalid Akbar menilai, Raihan Ariatama adalah seorang pemimpin dari kalangan milenial yang lahir dari proses persalinan normal.
"Raihan ini bukan tokoh muda yang disetting dan disokong oligarki politik dan ekonomi dari papi maminya," ungkap Khalid dalam pernyataan tertulis yang diterima, Senin.
Hal itu disampaikan Khalid, menyorot langkah politik Raihan Ariatama yang mendaftar ke Partai Gerindra untuk mendapatkan Golden Ticket pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Raihan Ariatama adalah pemuda kelahiran Kota Bukittinggi, tanggal 25 Desember 1992 silam. Dia merupakan Ketua Umum PB HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) periode 2021-2023.
Baca juga: Aliansi Aktivis Bukittinggi Dukung Raihan Ariatama Maju di Pilgub Sumbar 2024
Alumni SMAN 5 Bukittinggi ini menyelesaikan pendidikan S1 di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Yogyakarta (2016). Kemudian, meneruskan S2 Magister Ekonomi Pembangunan (2019) di almamaternya itu.
Selain jadi aktivis di HMI, perjalanan karir organisasinya sudah dimulai pada saat berkuliah. Raihan aktif berkegiatan di organisasi pada tingkat fakultas dan universitas, organisasi pemuda (DPD KNPI Sleman, DIY) dan organisasi internasional (IIFSO).
Di mata Khalid, jika generasi muda Minang sudah dipercaya, diperbincangkan dan digaungkan untuk memimpin teritorial selevel provinsi, berarti telah terjadi 'Progresivitas Berfikir Politik' pada masyarakat di Sumatera Barat.
Namun, Khalid mengingatkan Raihan, langkah-langkah politik yang dilakukannya itu tak sekadar 'Safari Politik' yang kosong isi sekaligus pertunjukan 'seminar dialektika' yang kosong makna.
"Raihan Ariatama sebagai insan cita yang mengemban misi keumatan dan kebangsaan, harus membuktikan pada para stakeholder penting yang akan mempengaruhi elektabilitasnya pada Pilkada serentak 2024, bahwa dirinya lillahi ta'ala untuk Sumatera Barat," tegas Khalid.
Raihan sebagai millenial yang pernah berada di panggung aktivis nasional, terang Khalid, harus paham bahwa Sumatera Barat adalah provinsi yang menggenggam agama Islam dan mengokohkan adat dalam menjalankan kehidupan sehari-seharinya.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024