BI Sumbar Gelar Silaturahmi Idul Fitri, Gubernur: Bencana Alam Pengaruhi Inflasi
PADANG (18/4/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengungkapkan, Pemprov Sumbar terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat untuk memastikan inflasi 2024 dalam sasaran 2,5, plus minus satu persen.
"Saat ini, masih cukup tinggi di kisaran 3,9 persen (yoy), yang dipengaruhi oleh banyaknya bencana alam di Sumbar karena cuaca ekstrem," ungkap Mahyeldi.
Hal itu disampaikan Mahyeldi, saat menghadiri agenda Silaturrahim Idul Fitri 1445 H/2024 M, di Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Rabu.
Dikesempatan itu, dia mengapresiasi peran serta seluruh pihak yang terus berupaya dalam pengendalian inflasi di Sumbar.
Baca juga: Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
Namun demikian, ia berharap, koordinasi itu dapat semakin ditingkatkan, terlebih cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi.
Ini bisa berdampak pada perlambatan pendistribusian bahan kebutuhan pangan dan kejadian gagal panen.
Mahyeldi menyebutkan, dua komoditas pokok langganan penyumbang inflasi di Sumbar ialah beras dan cabai merah.
Sejauh ini, Mahyeldi juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu penanggulangannya melalui operasi pasar dan bazar murah.
Baca juga: Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, Bupati/Wali Kota, UPT dan Balai-Balai serta Kementerian yang telah bekerja sama, bahu-membahu dalam upaya menjaga kestabilan, kententraman, kenyamanan serta menjaga kestabilan, ketersediaan pangan serta pengendalian harga pangan di Sumbar," ujarnya.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024