Mahyeldi Bersepeda Pantau Kondisi Kota

Senin, 11 Januari 2016, 15:16 WIB | News | Kota Padang
Mahyeldi Bersepeda Pantau Kondisi Kota
Wako Padang, Mahyeldi bersama komunitas Surau TV dan Gowes Lapau Sutan, saat melintasi jalanan Kota Padang, Sabtu (9/1/2015). (humas)

VALORAnews - Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo memantau kota dengan menaiki sepeda sembari berolah raga. Hal ini dilakukannya, Sabtu (9/1/2015). Bersama rombongan, Mahyeldi diperkirakan mengayuh sepedanya menempuh jarak 20 kilometer lebih.

Bersama rombongan komunitas Surau TV dan "Gowes Lapau Sutan," Mahyeldi memulai start dari rumah dinas di Jl A Yani, sekitar pukul 06.30 WIB. Dari sana rombongan terus menuju Jl Sudirman, Rasuna Said, terus ke Khatib Sulaiman. Rombongan terus bergerak ke Air Tawar dan Simpang Tabing.

Di Simpang Tabing ini, rombongan berbelok ke kanan menuju Lubuk Minturun. Sesampai di Simpang Dua Lubuk Minturun, rombongan berbelok ke kiri hingga akhirnya sampai di Kelurahan Banda Gadang, jalan tembus menuju Solok.

Selama di perjalanan bersepeda, Mahyeldi mengaku banyak hal yang dijumpai sebagai bahan masukan. Di antaranya, sampah yang berserakan di depan rumah masyarakat. Begitu juga di kontainer sampah.

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

"Saya ingin di depan rumah warga, sampah sudah bersih pada pagi hari. Jadi, petugas bekerja malam. Tadi saya juga sempat temui kendaraan pengangkut sampah yang baru berangkat," kata Mahyeldi, dikutip dari siaran pers Pemko Padang.

Dikatakan Mahyeldi, dengan bersepeda, banyak nilai positif yang didapat. Selain dapat melihat kondisi kota, biaya pun murah. Kebersamaan juga terjalin erat. Dia mengaku, juga sempat berhenti beristirahat saat di tengah perjalanan. Rombongan berbelanja dan bercerita dengan pedagang.

"Selain sehat, bersepeda juga dapat menggerakkan UMKM serta dapat berdiskusi dengan masyarakat," paparnya.

Menurut Mahyeldi, bersepeda juga dapat mengurangi kemacetan dan menghemat pengeluaran. Selama ini masyarakat selalu terbiasa hidup boros dengan sepeda motor.

Baca juga: Bencana Lahar Dingin Sumbar, BSI Bantu Rp200 Juta, Apical Grup Distribusikan 6 Ton Minyak Goreng

"Jarak 500 meter saja pakai motor, padahal bisa dengan sepeda atau jalan kaki. Akibatnya tentu belanja negara terhadap BBM menjadi meningkat, karena pemborosan yang kita lakukan," hemat Mahyeldi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: