Yusuf Abit: Harga Sembako di Singapura Stabil dan Terjangka serta Tak Ada Sawah
"Jangan sampai kerja kita membahas kenaikan harga ini saja setiap tahun, sementara kita bisa membicarakan hal-hal yang lebih besar, agar kenaikan harga sembako ini tak terus berulang setiap tahunnya," tegas dia.
Mukhlis juga mengungkapkan kekecewaannya dengan ketidakhadiran Dinas Pangan dalam rapat pembahasan kenaikan harga sembako tersebut.
"Kalau sekadar peluncuran pasar murah jadi alasan ketidakhadiran, kan itu urusannya sebentar. Lagian, pasar murah itu hanya menyelesaikan masalah jangka pendek. Kita harusnya berpikir hal yang lebih besar dari itu," terangnya
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
Mukhlis meminta OPD terkait di Pemprov Sumbar, segera merumuskan masalah kenaikan harga sembako yang terus berulang sepanjang tahun di momen Ramadhan dan Idul Fitri ini.
"Jika masalahnya terindentifikasi, kalau membutuhkan pengaturan setingkat Perda, tentunya akan diakomodir nantinya demi peristiwa kenaikan harga ini tak terus berulang," tegasnya.
Stok Beras Aman
Kepala Bulog Sumbar, Sri Muniati mengatakan, stok beras berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kebutuhan menjalankan tugas PSO (publik service obligation) di Sumbar 32.589 ton beras.
"Beras yang dikuasai 12.537 ton. Artinya, beras ini sudah ada di seluruh gudang Bulog yang ada di Sumbar," ungkapnya.
"Kemudian, pasokan beras dalam perjalanan dari DKI Jakarta sebanyak 3.753 ton. Kemudian, juga akan masuk beras dari kapal eks Myanmar 16.300 ton yang dikirim dalam 2 kapal," ungkapnya. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024