Sumbar Fokus Kembangkan Pariwisata, Gubernur: Transportasi Massal belum Terkoneksi
"Saat ini kita menjadi provinsi dengan fiskal tertinggi dalam kelompok provinsi fiskal menengah. Kita perlu melihat Bali, Jogja, dan NTB, yang telah masuk dalam kelompok fiskal tinggi, berkat perkembangan sektor pariwisatanya."
"Tentu saja, upaya Sumbar mengembangkan sektor ini ke depan, sangat bergantung pada kelancaran transportasi," ujar Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Transportasi (BKT) melalui Sekretaris Badan (Sekban), Capt Afirianto Suratno menyebutkan, dialog terbuka dalam pemetaan isu strategis subsektor transportasi sangat diperlukan untuk memperkuat pengambilan keputusan di bidang transportasi, termasuk di Sumbar.
"Kita berharap, melalui dialog ini, keputusan atas kebijakan yang akan diambil atau yang telah dilaksanakan akan semakin kuat. Terutama sekali demi mewujudkan Transportasi Nasional yang Andal, Terjangkau, Berkeadilan, dan Berkelanjutan di Sumbar," ujar Afirianto.
Dalam pemetaan isu strategis itu, sambungnya, BKT Kemenhub ingin menangkap usulan-usulan untuk memperbaiki subsektor transportasi di Sumbar, melalui aksi-aksi yang bersifat inovatif dan transformatif.
"Kami percaya, pertemuan ini akan dapat menghasilkan rekomendasi untuk melahirkan kebijakan yang solutif dan konkrit bagi pengembangan sektor transportasi di Sumbar," ucapnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar; sejumlah pejabat Kemenhub RI; Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani.
Juga hadir sejumlah Kepala Instansi Vertikal Kemenhub RI di Sumbar; Sejumlah Akademisi dan Pejabat Perguruan Tinggi, hingga unsur pimpinan sejumlah perusahaan swasta dan BUMN di Sumbar. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024