Mahyeldi Paparkan Kinerja ke Aliansi BEM SB
"Lalu setelah kita cek, ternyata penyebab kerusakannya karena jalan dilindasi oleh dump truck bermuatan 30 ton lebih setiap jam, yang jelas tidak sesuai dengan peruntukan jalan kelas III."
"Lalu, solusi yang diputuskan adalah, perusahaan pemilik truk kita mintai pertanggungjawaban untuk memperbaiki. Akhirnya, diperbaiki, dan tidak boleh lagi dilewati oleh kendaraan dengan tonase melebihi aturan 8 ton," ucap Mahyeldi.
Adapun terkait masalah kelangkaan pupuk, Mahyeldi menjelaskan, masalah itu bukan hanya terjadi di Sumbar, melainkan merupakan masalah nasional.
Oleh karena itu, solusi tepat untuk mengatasi masalah itu adalah melakukan pengalihan ke pupuk substitusi.
Pemprov Sumbar sendiri terus melatih masyarakat dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik, serta membudidayakan magot.
"Selain itu untuk menunjang produktivitas sektor pertanian, kita juga sedang fokus menyosialisasikan potensi atau peluang budidaya madu kelulut (galo-galo) dan madu apis, yang bisa menjadi bahan olahan propolis hingga sabun mandi."
"Kita sudah memberdayakan banyak petani hutan untuk berternak madu kelulut, sampai saat ini sudah mencapai 4.500 stup atau kotak sarang," ujar Mahyeldi. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
- Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah