5 Ide Freelance Pemula! Dapatkan Rp100 Juta Pertamamu

Dilansir dari kanal Youtube Muda Cuma Sekali, Ogut membagikan dua pengalaman menariknya dalam menjadi calo.

Pertama, ketika dia belum memiliki usaha percetakan, Ogut berkesempatan untuk membantu sebuah sekolah yang sedang mengadakan acara pentas seni.

"Mereka membutuhkan berbagai macam perlengkapan seperti umbul-umbul, poster, spanduk, dan name tag untuk panitia," ujarnya.

Tanpa stok barang, Ogut mengajukan diri untuk mencari kebutuhan mereka. Setelah mendapatkan harga dari percetakan, ia menambahkan margin keuntungan sebesar 20% sebelum menawarkan harga kepada sekolah.

Dengan pendekatan yang tepat, akhirnya mereka setuju dengan penawarannya, dan transaksi pun terjalin.

Kedua, Ogut juga pernah menjadi calo hewan kurban meskipun dia tidak memiliki kandang atau peternakan sendiri.

Melalui promosi di BlackBerry Messenger, Ogut berhasil menarik minat teman dan keluarga untuk membeli hewan kurban melalui dirinya.

Dengan melakukan survei ke kandang dan menawarkan harga yang bersaing, Ogut berhasil menjual hewan kurban dengan keuntungan yang lumayan menggiurkan.

Dari kedua pengalaman tersebut, ia belajar bahwa menjadi calo bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang bagaimana kamu mengelola waktu, proyek, dan berinteraksi dengan klien.

Meskipun tidak selalu mulus, dengan keterampilan yang tepat, kamu bisa mengatasi berbagai tantangan dalam perjalanan menjadi seorang calo.

4. Jualan Kecil-kecilan

Penulis: Rumpun2
Editor: Rumpun1
Sumber: