Nasib Faiha Bocah 2,5 Tahun, Kepala Membesar dan Tubuh Kejang-kejang
VALORAnews—Dia tergolek lemah. Raut kesakitan terlihat jelas di wajahnya. Tubuhnya yang mungil, tak sebanding dengan ukuran kepala yang membesar. Faiha Nadasalfa, bocah 2,5 tahun asal Pasar Lama Ujung Gading Pasaman Barat ini hanya bisa mengerang tangis tatkala rasa sakit menghujam tubuhnya.
Putri pasangan Prangkiola (24) dan Asma (23) itu menderita sakit sejak lahir. Dengan ukuran lingkar kepala yang terus membesar, dia terindikasi menderita Hydrocephalus, yaitu penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat meningkatnya tekanan pada otak. "Sampai saat ini, kepalanya terus membesar, badannya makin kurus dan tidak mau makan," kata sang ibu, Asma.
Rasa panik seketika muncul ketika rasa sakit menyerang Faiha. Dia kejang-kejang. Pada saat itu, Asma merasa nelangsa. Dunia seketika hitam. Naluri kasih sayangnya sebagai seorang ibu tak terbendung, tapi ketidakberdayaan mengungkungnya. "Kami hanya bisa melihat dan tak tahu harus berbuat apa," ujar Asma dengan mata yang berkaca-kaca.
Keterbatasan ekonomi membuat pasangan muda ini tak berdaya. Kesembuhan Faiha terasa begitu jauh dari jangkauan. Prangkiola, sang suami adalah seorang buruh biasa dengan penghasilan yang tak lebih dari Rp70 ribu sehari. Sementara Asma hanya seorang ibu rumah tangga.
Kata Asma, ketika Faiha lahir di RS Yarsi Simpang Ampek, 2,5 tahun silam, dokter sudah memvonis ada kelahian di kepalanya. Dokter juga menyarankan agar Faiha di bawa ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapat perawatan. "Tapi karena tak ada biaya, kami tak bisa membawa Faiha berobat ke Padang. Kami bawa dia pulang dan berharap semuanya akan baik-baik saja, ternyata tidak," tangis Asma tak terbendung lagi.
Sejak umur 6 bulan, kepala Faiha mulai terlihat membesar. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga saat ini. "Saya sangat berharap ada uluran tangan pemerintah dan para dermawan di luar sana. Kami tidak tahu lagi harus bagaimana," kata Asma.
Sinar terang muncul ketika bupati terpilih Syahiran mendengar berita tentang kesakitan Faiha. Rabu (6/1) kemarin, Syahiran mendatangi rumah Faiha untuk melihat kondisi bocah malang tersebut. Dia berjanji akan membantu Faiha agar bisa memperoleh penanganan dokter. "Faiha harus segera ditangani. Saya berharap kita semua peduli dan membantu keluarga ini," kata Syahiran.
Syahiran juga membuka rekening dompet peduli untuk menghimpun bantuan biaya pengobatan Faiha. Lewat rekening BRI atas nama Idenfi Susanto dengan nomor 54544301014801537, para dermawan bisa mengulurkan tangan demi membantu Faiha. Hingga saat ini, bantuan yang sudah terkumpul mencapai Rp4.750.000. "Sumbangan ini berasal dari masyarakat Pasbar dan masyarakat perantauan," kata Syahiran didampingi Yun Syahiran, anggota DPRD Pasbar.
Dia berharap, bantuan tersebut masih terus mengalir sehingga Faiha bisa mendapatkan pengobatan yang layak hingga sembuh. "Selain itu juga bisa menghubungi kami di nomor 082171051413. Mudah-mudahan beban Faiha dan orang tuanya bisa berkurang. Terpenting sekali Faiha bisa dibawa berobat," harapnya. (pl2)
Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:
Berita Terkait
- Bupati, Wabup dan Ketua PKK Ikuti Tradisi Manjalang Buya Lubuak Landua
- 52 Ribu Pengunjung Hadiri Kegiatan Pesta Pantai Sasak, Ini Kata Wabup Pasbar
- Hamsuardi Pimpin Acara Manjalang Buya Lubuk Landur
- Personel Polsek Pasaman Amankan Objek Wisata
- Wabup Pasbar Lepas 100 Ekor Tukik Bersama Penggiat Konservasi Penyu Maligi