9 Jam Setelah Letusan Utama Gunung Marapi, PGA Bukittinggi Catat 9 Letusan dan 6 Hembusan
BUKITTINGGI (4/12/2023) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Kota Bukittinggi mencatat, aktivitas geologi yang terjadi di Gunung Marapi sebanyak 9 kali letusan dan 6 kali hembusan.
Jumlah tersebut dicatat petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Kota Bukittinggi, dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, Senin ini.
"Letusan yang terjadi itu juga masih mengeluarkan material pasir. Hujan pasir terjadi hanya di sekitaran puncak gunung," ungkap Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Ahmad Rifandi, Senin pagi.
Ia menyebutkan, untuk abu vulkanik dari Gunung Marapi, lokasi jatuhnya tergantung arah angin.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
"Sejauh ini, kita belum mendapatkan laporan adanya semburan abu vulkanik sampai ke pemukiman warga, termasuk Bukittinggi," ucapannya.
Gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut 9mdpl) ini, pada Ahad (3/12/2023), mengalami erupsi sekitar pukul 14:54 WIB.
Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara, lebih kurang 4 menit 41 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Pelaksanaan Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima, Ini Arahannya
"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah atau puncak," tegas Ahmad. (*)
Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
- Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Pelaksanaan Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima, Ini Arahannya
- Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
- Kisah Pengabdian Petugas Kebersihan Jalan di Kawasan Belakang Balok, Sekolahkan Anak Hingga Sarjana
- Ratusan Personel Grib Jaya Bukittinggi Kawal Erman Safar-Heldo Aura di Debat Putaran II