Pemkab Pasbar jalin Kolaborasi dengan PT PHP Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 10 November 2023, 06:45 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pasaman Barat
Pemkab Pasbar jalin Kolaborasi dengan PT PHP Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Bupati Pasbar, Hamsuardi dan jajaran, foto bersama dengan manajemen PT PHP usai diskusi dalam rangka kolaborasi penghapusan stunting dan kemiskinan ekstrem di Pasbar, Kamis. (robi irwan)

"Kami siap berkolaborasi dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan penurunan kasus stunting di Pasbar terkhusus di kecamatan Sasak Ranah Pasisie. Kami juga ikut mendorong dan mendukung apapun bentuk kegiatan dan program pemerintahan daerah," ucapnya.

Dikatakan, program CSR PT PHP yang saat ini, memiliki 2 unit Tempat Penitipan Anak, unit P3K, depot air layak minum dan bus sekolah.

Pelaksanaan program CSR tahun 2023, berupa pengerasan lahan di Jorong Letter Maligi, bantuan untuk rumah ibadah, lapangan futsal Nagari Kapa, bantuan sarana olahraga di Nagari Kapa.

Baca juga: PEMKAB PESSEL Gelar Sosialisasi Gerakan Sadar Pangan BBSA

"Kegiatan mengenai stunting, telah dilakukan penyuluhan oleh dokter Puskesmas, memberikan bantuan makanan tambahan dengan pengontrolan setiap minggunya terhadap perkembangan anak," ungkap Marihot.

Padupadankan Data

Kepala Bappelitbangda, Ikhwanri menyebutkan, telah memadu-padankan data anak stunting dan ibu hamil, dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Ikhwanri melanjutkan, untuk Kecamatan Sasak Ranah Pasisie di Desil 1, terdapat 4 balita stunting yang tinggal pada Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), 5 balita tidak memiliki fasilitas buang air besar.

Kemudian, 2 balita tidak memiliki akses terhadap air minum layak, 1 balita tidak memiliki sumber penerangan PLN dan 3 balita masih tinggal bersama orang tua yang memasak menggunakan kayu bakar atau minyak tanah.

Sedangkan untuk indikator ibu hamil, terdapat 3 ibu hamil yang tinggal pada RTLH, 7 ibu hamil tidak memiliki fasilitas buang air besar, 9 ibu hamil tidak memiliki akses terhadap air minum layak, 5 ibu hamil tidak memiliki sumber penerangan PLN dan 7 ibu hamil yang memasak menggunakan kayu bakar atau minyak tanah.

"Perkiraannya, untuk membangun RTLH sebesar Rp20 juta, fasilitas BAB Rp2,5 juta, air minum layak Rp1,3 juta, sambungan listrik Rp477 ribu (daya 450 watt) dan alat memasak berupa kompor 2 tungku, gas 3 kg berisi dan regulator Rp800 ribu," ungkap dia.

Halaman:
IKLAN COKLIT DPT PILKADA SERENTAK 2024 SUMATERA BARAT

Penulis: Robbi Irwan
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: