Kemenkumham RI Sahkan Badan Hukum Yayasan Jejak Harimau Sumatera
PADANG (19/7/2023) -- Ketua Yayasan Jejak Harimau Sumatera, Adi Prima menegaskan, butuh peran dan sinergi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, dalam upaya-upaya penyelamatan subspesies terakhir harimau Indonesia, Harimau Sumatera, yang kian hari tantangannya semakin berat.
"Tantangan menjaga subspesies terakhir harimau Indonesia kini kian berat. Untuk itu, Yayasan Jejak Harimau Sumatera hadir. Bagi kami, satwa pemuncak ini tak hanya merupakan satwa yang menempati posisi puncak predator, tapi juga merupakan bagian dari jati diri bangsa ini," kata Adi Prima dalam pernyataan tertulis yang diterima, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Adi Prima, usai diterimanya pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI), Jejak Harimau Sumatera sebagai yayasan yang fokus terhadap isu-isu konservasi satwa Harimau Sumatera.
Surat Keputusan itu, ditandatangani oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum Kemenkumham RI, Cahyo Rahadian Muzhar, tanggal 7 Juli 2023.
Dikatakan Adi Prima, tujuan utama Yayasan Jejak Harimau Sumatera tak lain menularkan virus positif pentingnya menjaga, melindungi dan melestarikan habitat Harimau Sumatera untuk keseimbangan ekosistem.
Selain itu, kata Adi, menjadikan yayasan sebagai media pengarusutamaan kampanye dan edukasi tentabng pelestarian Harimau Sumatera melalui medium fotografi, videografi dan narasi-narasi yang mampu membangkitkan kesadaran publik.
"Tak cuma itu saja, kita punya mimpi Yayasan Jejak Harimau Sumatera bisa menjadi pusat studi, data dan informasi Harimau Sumatera dan ikut serta memperkuat upaya mitigasi konflik dengan melakukan pendekatan melalui aspek kultural dan aspek ekologis, demi terwujudnya harmonisasi kehidupan manusia dan Harimau Sumatera," tutup Adi Prima.
Didirikan Tiga Inisiator
Salah seorang pendiri Yayasan Jejak Harimau Sumatera, Andri Mardiansyah menyebut, ide mendirikan yayasan ini jadi sebuah lembaga non profit yang gelisah terhadap isu-isu konservasi Harimau Sumatera, muncul dari pemikiran dua Fotografer Jurnalistik yang berdomisili di Sumatra Barat. Mereka adalah Andri Mardiansyah dan Adi Prima.
"Mulanya kita kasih nama Jejak Harimau. Namun menurut regulasi terbaru, usulan pendirian sebuah yayasan harus tiga kata. Kita sepakati nama yayasannya, Jejak Harimau Sumatera," ungkap Andri Mardiansyah.
Menurutnya, peran dari almarhum Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumatera Barat periode 2016-2021 dalam perjalanan sejarah Jejak Harimau hingga berada di titik sekarang, cukup besar. Panjang kalau diceritakan.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar