Sosialisasi Pilgub Sumbar, Husni: Saatnya Pemilih Bikin Kontrak Politik dengan Calon
Dengan begitu, pemilihan serentak ini bisa lebih massif diketahui masyarakat. Harapannya, tentu saja akan membuat makin meningkatnya angka partisipasi pemilih di Kota Padang yang hanya menggelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar 2015.
Sosialisasi dengan metode maota di lapau-lapau ini, sebelumnya telah lebih dulu dilakukan jajaran KPU Sijunjung, Sumatera Barat. (Baca: KPU Sijunjung Jadikan Kedai sebagai Universitas Demokrasi)
Kordiv Sosialisasi KPU Sijunjung, Lindo Karsyah yang berkesempatan hadir di acara PPK Nanggalo, usai kuliah S-2 Jurusan Komunikasi di Universitas Andalas mengatakan, ota lapau ini merupakan pertemuan informal dan bukti egaliternya orang Minang.
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
"Maota di lapau ini, merupakan prototipe sosialisasi yang merakyat, mengakar dan populis. Karena, kita mendatangi basis massa. Kita tidak lagi sepenuhnya menerapkan pola mengundang kalangan elit elemen masyarakat ke kantor KPU, gedung atau hotel. Melainkan kita duduk dimana biasanya masyarakat duduk. Kita bicara dan diskusi dimana biasanya mereka diskusi," ungkap Lindo. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar