Prevalensi Stunting 35,5 Persen, TPPS Pasbar Gelar Rakor
Sementara itu, Ketua TP PKK Pasbar, Titi Hamsuardi mengatakan jika dilihat dari status gizi di Indonesia prevalensi stunting saat ini masih tinggi. Di Kabupaten Pasaman Barat saat ini prevalensi stunting mencapai 35,5 persen, sehingga peran dari PKK menjadi hal yang urgent dari penanganan stunting ini.
"Melalui PKK ini, kita sangat berperan aktif untuk menurunkan stunting. Melalui pengaktifan Dasawisma di nagari, dan jorong. PKK juga masuk di TPPS kecamatan dan nagari dan PKK menjadi pendamping di keluarga," jelas Titi Hamsuardi.
Ia menambahkan, PKK memiliki program kerja yang dituangkan di dalam Pokja. Mulai dari Pokja I hingga Pokja 10. Tentunya dengan harapan bisa menurunkan angka stunting.
Baca juga: Bukittinggi Gelar HKG PKK Tahun 2024, Ini Pesan Wali Kota
"Kita memiliki program kerja yang jelas sudah tertuang dan kita pelajari bersama. Namun, bagaimana Pokja ini saling memaksimalkan di lapangan," katanya.
Ia juga meminta kepada PKK kecamatan dan nagari agar memaksimalkan program kerja yang ada. Apakah persoalan Dasawisma ataupun soal pemanfaatan lahan pekarangan. Begitu juga dengan pola asuh, pernikahan yang terencana.
"Koordinasi antar kita ini juga penting. Sehingga stunting itu tertangani dengan baik. OPD yang terlibat juga diharapkan sumbangsihnya dalam penanganan stunting ini," katanya. (pl1)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
- Tantangan Kesehatan Pasbar masih Tinggi
- Debat Putaran II Pilkada Pasbar, Alfi Syahrin: Jangan Keluar dari Tema agar Masyarakat Punya Referensi Lengkap
- Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
- Risnawanto Tutup Adyarajaddipa Gudep Teritorial Adat dan Budaya Pasaman Barat