Politisi PAN Ini Sebut Bendung PLTMH PT Dempo Ancam Kelestarian Ikan Endemik
"Ikan Mingkih itu mirip Ikan Gariang, tapi dagingnya tidak berduri dan sisiknya lunak," jelasnya.
"Kalau musim bertelur, ikan ini secara berombongan turun ke muara sungai. Setelah bertelur, mereka balik lagi berombongan ke hulu. Dan, anaknya setelah menetas, rombongan pula menyusul ke hulu sungai," tambahnya.
Ditambahkan Novermal, Ikan Mingkih adalah ikan jenis pemakan tumbuhan (herbivore), yaitu lumut yang tumbuh di batu-batu besar di dasar sungai. Ikan ini juga memakan buah dan dedaunan yang jatuh ke sungai.
Baca juga: Digagas Anggota Fraksi PAN, Novermal: DPRD Pessel Ajukan Ranperda Inisiatif tentang CSR
Ikan jenis ini bersifat Katadromous yaitu bermigrasi atau ber-ruaya dari hulu sungai ke laut di depan muara sungai untuk memijah atau bertelur.
Proses migrasi untuk bertelurnya ketika musim hujan lebat pada hari pertama sampai kedelapan bulan gelap, puncaknya pada bulan Syafar dan Mulud tahun Hijriyah.
"Ikan ini turun ke muara sungai ketika banjir yang mulai surut dan airnya mulai jernih," jelasnya.
"Saya sudah melihat langsung bagaimana kondisi air Batang Pelangai Gadang yang disalin habis untuk memutar turbin PLTMH," ungkap dia.
Akibatnya, alur sungai sepanjang lebih kurang 1,5 kilometer, mulai dari bendung sampai ke mulut pembuangan air dari turbin PLTMH, jadi kering kerontang.
"Kondisi ini bisa berakibat, Ikan Mingkih punah," tegasnya.
"Saya sebagai Anggota DPRD dan putera asli Nagari Pelangai, saya sangat welcome dengan investasi, tapi jangan memunahkan ikan asli sungai kami," tegas Novermal sembari meminta PT DSE segera membangun tangga atau jalur khusus untuk Ikan Mingkih.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji