Ubah Wajah Batang Arau dalam 3 Bulan, Andrinof Chaniago: Sungai Ini Miliki Sejarah Unik

PADANG (26/9/2022), - Wali Kota Padang, Hendri Septa menerima kunjungan Andrinof Chaniago, eks Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris PT Bank Mandiri.

Mereka pun membahas berbagai hal khususnya dalam menyiapkan program aksi tiga bulan mengubah wajah Batang Arau.

"Kita menyambut baik atas niatan beliau yang berkenan ikut membantu dalam mengubah wajah Batang Arau. Kita tahu, Batang Arau adalah salah satu sungai besar yang ada di Kota Padang. Semoga melalui upaya ini kondisi air sungai tersebut menjadi lebih baik terutama sekali bersih dari sampah tentunya," ungkap Hendri dalam pertemuan itu.

Hendri Septa juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya dalam merevitalisasi Sungai Batang Arau.

Baca juga: Festival Rakyat Batang Arau Diharapkan jadi Pemicu Kegiatan Ekonomi Rakyat

"Berbagai upaya sudah kita lakukan termasuk mengedukasi masyarakat yang tinggal di sepanjang tepi aliran sungai tersebut agar tidak membuang sampah ke sungai."

"Alhamdulillah, semoga dengan adanya rencana dan gagasan dari Pak Andrinof kali ini semakin menguatkan upaya kita bersama-sama merubah wajah Batang Arau ke depan," imbuhnya.

Senada dengan itu, Andrinof Chaniago mengatakan, Batang Arau adalah salah satu sungai yang pernah menjadi ikon wisata yang memiliki catatan 'history' di Kota Padang.

"Batang Arau punya sejarah yang unik dimana pada dulu kala di sepanjang kawasan sungai tersebut pernah menjadi tempat berdagangnya para saudagar. Sayang sekali, jika potensi sungai ini tidak dimanfaatkan," bebernya.

Baca juga: Percepatan Pembersihan Kawasan Batang Arau, Ini Kata Camat Padang Selatan

"Insya Allah, kita punya program yang mana selama tiga bulan saja siap mengubah wajah Batang Arau ini. Salah satu dari berbagai upaya yang akan kita lakukan yaitu mengedukasi masyarakat yang tinggal di sepanjang pinggir sungai dari hulu ke hilir. Semoga dapat kita realisasikan dalam waktu dekat," ujar akademisi dan pengamat kebijakan publik di Indonesia itu.

Penulis:
Editor:
Sumber: