Penyesuaian Harga BBM jadi Tantangan Pengendalian Inflasi Sumatera Barat, Ini Penjelasan BI
"Tantangan pengendalian inflasi tahun 2022 juga semakin meningkat dengan adanya penyesuaian harga BBM bersubsidi pada awal bulan September 2022 ini. Berdasarkan data historis kami, penyesuaian harga BBM akan memberikan tekanan yang tinggi pada inflasi Sumatera Barat," ungkap Wahyu.
Sehubungan dengan semakin tingginya risiko inflasi tersebut, menurut Wahyu, perlu dilakukan upaya pengendalian inflasi yang lebih intensif dan extra effort dari seluruh anggota TPID untuk menjaga inflasi Sumatera Barat agar dapat lebih terkendali.
Presiden RI pada Rakornas Pengendalian Inflasi pada tanggal 18 Agustus 2022 lalu, ungkap dia, telah memberikan arahan agar semua anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah meningkatkan sinergi dan komitmen dalam menjaga inflasi komoditas pangan dan memperkuat ketahanan pangan dengan mencanangkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh wilayah di Indonesia.
Baca juga: Wabup Agam Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri
GNPIP merupakan bentuk aksi nyata yang bersifat nation-wide, untuk merespon tingginya tekanan inflasi komoditas pangan bergejolak (volatile foods), melalui upaya mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan sehingga harga pangan dapat dijaga stabil.
Selanjutnya, pemerintahan pusat melalui beberapa Kementerian dan Lembaga juga telah mengeluarkan beberapa arahan dan kebijakan antara lain menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dalam pengendalian inflasi.
Kemudian, mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tematik ketahanan pangan dan pemanfaatan 2% Dana Transport Umum (DTU) untuk membantu sektor transportasi dan tambahan alokasi dana perlindungan sosial.
Menindaklanjuti arahan Presiden RI dan kebijakan Pemerintahan Pusat dimaksud, telah dilaksanakan peluncuran GNPIP pertama kali di Jawa Timur tanggal 10 Agustus 2022 yang diikuti dengan pencanangan GNPIP diprovinsi lain di Indonesia. Tingkat Sumbar, dilaksanakan pencanangan GNPIP hari ini yang dihadiri semua kabupaten/kota.
Pada GNPIP Provinsi Sumatera Barat ini, ungkap dia, akan ditandai dengan pencanangan Gerakan Menanam Cabai di pekarangan dan polybag (urban farming) dan Pembukaan Pasar Murah, penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung Gerakan GNPIP.
Kemudian, pemberian bibit cabai kepada Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani, pencanangan gerakan memproduksi dan menggunakan pupuk organik, pembukaan klaster cabe baru dan program pendampingan digital farming serta pemberian bantuan Alsintan dan Aaprodi.
Untuk pelaksanaan pasar murah Provinsi Sumbar yang dikoordinir oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan dilaksanakaan di Halaman Kantor Gubernur mulai hari ini 19-22 September 2022. Pasar Murah ini akan menyediakan beraneka ragam komoditas pangan dengan harga di bawah harga pasar.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024