Bahaya! Inflasi Tahunan Sumatera Barat di Juli 2022 Tembus Angka 8%
Inflasi pada kelompok ini terutama bersumber dari inflasi komoditas cabai merah, air kemasan, dan bawang merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,74%; 0,04%; 0,04% (mtm).
Komoditas cabai merah tercatat mengalami inflasi yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah pasokan karena penurunan produktivitas dan gagal panen akibat cuaca. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan hasil panen terganggu di Sumatera Barat dan di luar Sumatera Barat.
Air kemasan mengalami kenaikan harga di tingkat produsen akibat meningkatnya biaya produksi. Sementara bawang merah mengalami inflasi akibat keterbatasan pasokan akibat curah hujan yang tinggi dan belum masuknya masa panen di sentra produksi di Sumatera Barat maupun di luar Sumatera Barat.
Baca juga: Asisten II Agam Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kenaikan Harga Minyak Goreng jadi Perhatian
Di sisi lain, beberapa komoditas pada kelompok ini mengalami deflasi yaitu komoditas daging ayam ras, minyak goreng, ayam hidup, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,09%; -0,09%; -0,02%; -0,02% (mtm).
Deflasi pada komoditas pangan tersebut terutama didukung oleh kecukupan pasokan dan kestabilan permintaan dibandingkan periode sebelumnya.
Kelompok transportasi memberikan andil terhadap inflasi Sumatera Barat pada Juli 2022 dengan nilai inflasi 2,33% (mtm) dan andil 0,33% (mtm). Inflasi kelompok transportasi bersumber dari komoditas angkutan udara yang mengalami inflasi dengan nilai andil sebesar 0,30% (mtm).
Angkutan udara kembali mengalami inflasi yang terutama terjadi akibat peningkatan harga avtur sebagai bahan bakar pesawat dan peningkatan permintaan pada periode liburan sekolah di tengah tidak adanya pembatasan mobilitas.
Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi pada Juli 2022 yaitu kelompok pendidikan dengan nilai inflasi 2,02% (mtm) dan andil 0,11% (mtm).
Inflasi pada kelompok pendidikan bersumber dari inflasi pada komoditas Sekolah Dasar dengan andil inflasi 0,06% (mtm) serta inflasi komoditas Sekolah Menengah Atas sebesar 0,02% (mtm).
Inflasi pada biaya sekolah ini sejalan dengan masuknya tahun ajaran baru yang mendorong adanya kenaikan biaya pendidikan secara periodik.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024