Bukittinggi Alami Banjir Setiap Hujan Lebat, Tasmon: Salah Urus
Prof Sawidi mengatakan, terkait bencana yang terjadi, masyarakat perlu mengetahui resiko dari bencana, mengetahui kerentanan bencana, dan pelatihan dalam menghadapi bencana terjadi.
"Perlu sekali dilakukan bagaimana pengurangan dampak bencana, atau pengurangi dampak resiko dari bencana itu," paparnya.
Sementara, Harmensyah menyampaikan, acara bertujuan untuk memberi pemahaman ke seluruh pemangku kepentingan yang ada di acara ini, guna memberi pengetahui potensi ancaman yang besar tidak pada petahana semangka.
Baca juga: BANTUAN PERBAIKAN RUMAH: Korban Banjir Curhat ke Pj Bupati Era Sukma Munaf
Akan tetapi, katanya, juga pada zona subduksi petahan Mentawai, Gunung Api yang dapat berdampak besar kepada masyarakat. Maka dari itu, perlu langkah-langkah dari pemerintah terutama bagaimana menekan terjadinya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan rumah masyarakat.
Dikatakan, Ngarai dimana ada zona jarak dari bibir Ngarai 100 meter baru boleh bangunan berdiri, tetapi ada jaraknya kurang 100 meter ada bangunan, ke depan membangun bangunan baru upayakan tidak ada lagi.
"Itu kan ada Peraturan Daerah (Perda-red). Pemerintah harus tegakkan Perda tersebut. Perda harus ditegakkan," ucapnya. (ham)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Gudang Penyimpanan Logistik Pemilihan Serentak 2024
- Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
- Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Pelaksanaan Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima, Ini Arahannya
- Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
- Kisah Pengabdian Petugas Kebersihan Jalan di Kawasan Belakang Balok, Sekolahkan Anak Hingga Sarjana