Bukittinggi Urutan Ketiga dari 87 Kota yang Alami Inflasi di Indonesia
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi pada Mei 2022 dengan nilai inflasi mencapai 1,74% (mtm) dengan andil 0,53% (mtm). Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Mei 2022 terutama bersumber dari kenaikan harga komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gembolo/ikan aso-aso, daging sapi, dan bawang merah dengan nilai andil inflasi masing-masing sebesar 0,15%; 0,10%; 0,08%; 0,03%; 0,03% (mtm).
Daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami inflasi yang didorong oleh kenaikan harga pakan akibat keterbatasan pasokan jagung serta kenaikan harga soybean meal (bungkil kedelai) di tengah meningkatnya harga kedelai. Ikan gembolo/ikan aso-aso tercatat mengalami inflasi yang didorong oleh peningkatan permintaan sementara pasokan terbatas.
Kenaikan harga daging sapi tercatat dipicu oleh adanya keterbatasan pasokan di Sumatera Barat akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ternak khususnya sapi dan kerbau. Kondisi lalu lintas ternak mengalami hambatan akibat adanya proses karantina dan pemeriksaan untuk mencegah penularan PMK.
Baca juga: Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi, Tahan Tekanan Inflasi di Sumatera Barat pada Januari 2023
Penerapan karantina pada hewan ternak yang sakit juga berdampak pada peningkatan biaya pakan yang harus ditanggung oleh peternak. Sementara itu pada komoditas bawang merah, saat ini kenaikan harga terjadi akibat masih adanya keterbatasan pasokan akibat belum masuknya masa panen di Sumatera Barat, sementara kondisi kualitas hasil panen mengalami penurunan akibat cuaca yang kurang baik.
Di sisi lain, inflasi di Sumatera Barat pada Mei 2022 lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas cabai merah, ikan tuna, ikan cakalang/ikan sisik, emas perhiasan, dan bawang putih dengan nilai andil masing-masing sebesar -0,02%; -0,02%; -0,01%; -0,01%; -0,01% (mtm).
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi daerah di Sumatera Barat dalam rangka menjaga inflasi yang rendah dan terkendali di tengah momentum pemulihan ekonomi. (vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024