Harga CPO Global dan Lonjakan Permintaan di Idul Fitri jadi Pemicu Inflasi Sumatera Barat
Kenaikan harga mobil juga didorong oleh kebijakan kenaikan tarif PPN sebesar 11% dari yang sebelumnya 10% sejak 1 April 2022. Sementara itu komoditas lainnya yaitu jasa pembuangan sampah yang masuk ke dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya turut mengalami inflasi dengan nilai andil sebesar 0,05% (mtm). Inflasi pada komoditas ini terutama dipicu oleh kenaikan tarif iuran kebersihan yang terjadi pada beberapa jasa pembuangan sampah di wilayah Kota Padang.
Di sisi lain, inflasi di Sumatera Barat lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas cabai rawit, angkutan udara, ikan cakalang/ikan sisik, tomat, dan beras dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,32%; -0,10%; -0,02%; -0,02%; -0,02% (mtm).
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi daerah di Sumatera Barat dalam rangka menjaga inflasi yang rendah dan terkendali di tengah momentum pemulihan ekonomi. (vri)
Baca juga: Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi, Tahan Tekanan Inflasi di Sumatera Barat pada Januari 2023
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024