KNPI Sumbar Gelar Evaluasi 1 Tahun Gubernur-Wakil Gubernur: 1 Tahun Memimpin Sumbar, Mahyeldi-Audy masih Tak Punya Strong Leadershing
Sementara, HM Nurnas mengingatkan Mahyeldi-Audy, visi misinya sebagai kepala daerah telah diwujudkan dalam sebuah produk hukum berupa Perda RPJMD Sumbar. Saat ini, visi misi itu telah jadi milik rakyat Sumatera Barat. Bukan lagi milik Mahyeldi-Audy.
Senada dengan Hidayat, Nurnas juga menilai, gubernur mesti terus berupaya menciptakan sumber PAD baru. "Fokus lah pada pekerjaan yang menjadi tugas pokok. Jangan terlalu banyak selebrasi," tegasnya dalam diskusi yang digelar di kafe, khas anak milenial itu.
Nurnas juga mengharapkan gubernur dan wakil gubernur berkomitmen, menerapkan azas transparansi dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. "Misalnya, soal menciptakan 100 ribu enterpreneur dan women enterpreneur. Jangan jadikan program ini 'jadi' di akhir masa jabatan, tanpa publik mengetahui tahapan-tahapannya," tegas dia.
Baca juga: Dukung Kapolda, KNPI Sumbar Siap Berbagi Informasi Penyelewengan BBM Bersubsidi
Gayung bersambut, Ketua KNPI Sumbar, Angga Azkardha juga menyorot soal menciptakan pelaku usaha baru ini. "KNPI Sumbar tak hanya siap sebagai pihak yang akan jadi pelaku usaha. Namun, KNPI juga siap untuk merumuskan konsep program ini," tegasnya.
Angga kemudian menyitir bonus demografi yang puncaknya akan terjadi di Indonesia pada 2021 lalu. Dimana, Sensus Penduduk 2020 mencatat, terdapat 270,2 juta jiwa di Indonesia.
Total penduduk didominasi oleh generasi Z (kelahiran 1997-2012) sebesar 27,94 persen atau 74,93 juta jiwa, kaum milenial (1981-1996) sebesar 25,87 persen atau 69,38 juta jiwa dan generasi X (1965-1980) sebesar 21,87 persen atau 58,65 juta jiwa.
Merujuk temuan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021 menunjukan, kontribusi tertinggi pada angkatan kerja nasional pada tahun kedua pandemi adalah milenial (24-39 tahun) sebesar 37,37 persen dan gen X (40-55 tahun) sebesar 34,52 persen.
"KNPI ini adalah wadah berhimpunnya pemuda. Kami yang ada di sini, semuanya adalah aktivis di berbagai OKP. Dengan populasi kami yang signifikan ini, semestinya pemerintah memberikan perhatian lebih," tegas Angga yang menyebut siap berkolaborasi menyukseskan program kepala daerah.
"Kepala daerah jangan latah 'menjual' kata milenial. Sementara, yang diperbuat untuk milenial itu tak terlihat nyata, terutama oleh kami yang duduk di KNPI ini," tegasnya.
Sementara, Hary Efendi maupun Eka Vidya, dalam kesempatan itu, juga tak menampik penyataan Hidayat maupun Nurnas. Dengan latar belakang sebagai dosen sejarah politik Indonesia, Hary melihat, banyak hal yang jadi catatan publik terhadap perjalanan satu tahun Mahyeldi-Audy ini.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024