Diskusi Bulanan Dewan Pakar KAHMI Sumbar: Dekadensi Moral di Minang, Antropolog: Regulasi dan Konsep Pencegahan Lengkap, Implementasi Minim

Rabu, 09 Februari 2022, 23:26 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Diskusi Bulanan Dewan Pakar KAHMI Sumbar: Dekadensi Moral di Minang, Antropolog: Regulasi...
Tangkapan layar Diskusi Bulanan Dewan Pakar KAHMI Sumbar yang mengangkat tema 'Etnis Minangkabau di Persimpangan Jalan: Dekadensi Moral dan Permasalahannya di Sumatera Barat' secara daring, Rabu.

Tan Rajo mengajak seluruh elemen masyarakat Minang, untuk tidak mudah terkesima dengan realitas yang secara perlahan menggirng etnis Minangkabau keluar dari ideologi dan anutannya.

"Tak hanya Narkoba dan LGBT, persoalan korupsi, prostitusi, judi dan tawuran juga jadi persoalan yang menggerus nilai-nilai keminangan saat ini," tukas dia.

Menurut Tan Rajo, karakter egalitarian dan demokratasi masyarakat Minang, terbentuk dari kecenderungan untuk selalu berbuat baik dengan cara baik. Ini telah jadi modal besar bagi orang Minangkabau untuk terus berpikir solutif tidak diskriminatif dan menghargai keberagaman.

Baca juga: 10 Anak Terlibat Peredaran Narkoba di Padang Selang 3 Bulan Terakhir

"Kita mesti kembali ke khittah Minangkabau dengan menguatkan sendi akidah dan tasauf. Kemudian, menjalankan syariat dengan jalan adat," ungkap dia.

Tan Rajo menyarankan, agar kondisi kronik komplek yang diidap etnik Minangkabau bisa terselesaikan, dibutuhkan sindikasi preparasi restorasi Minangkabau yang melibatkan akademisi, tokoh adat dan ulama, penguasa serta partisipasi masyarakat.

Sementara, Prof Nursyirwan Effendi mengatakan, persoalan krisis moral yang dialami etnis Minangkabau, telah dirumuskan langkah antisipasinya oleh pemerintah baik secara konsep maupun regulasi. Namun, implementasinya masih belum terlihat. Sehingga, perubahan yang diharapkan tak kunjung tampak terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"KAHMI sebagai elemen masyarakat Sumatera Barat, mesti berperan aktif untuk melakukan pendekatan kritis terhadap apa yang telah dilakukan. Bukan pada regulasi dan konsep, karena kedua hal itu sudah matang dirumuskan," tegas Prof Nursyirwan.

Sedangkan Dr Wirdanengsih mengharapkan, keluarga kembali jadi pilar utama dalam mencegah berbagai fenomena negatif di tengah masyarakat saat ini. Keluarga jadi pusat pendidikan agar anak terhindar dari perilaku menyimpang.

"Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan tri pusat pendidikan yang harus terus terintegrasi dalam mengantisipasi dampak negatif dari pembentukan karakter generasi masa depan Minangkabau," tukas Wirda. (kyo)

Halaman:
1 2

IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI