Etape I TdS 2015; Polisi Serba Salah, Warga Menggurutu

Minggu, 04 Oktober 2015, 14:54 WIB | Sport | Kota Padang
Etape I TdS 2015; Polisi Serba Salah, Warga Menggurutu
Karena perempatan Telkom ditutup karena akan dilewati para pembalap Tour de Singkarak 2015, kendaraan menumpuk di sepanjang Jl Khatib Sulaiman, Padang, Sabtu (3/10/2015) siang. Karena terjadi pengulangan start di Painan, menyababkan antrian kendaraan maki
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews -- Umpatan dan gerutu, mewarnai jejaring sosial warga Padang dan Sumbar pada umumnya, saat dilangsungkannya Etape I Tour de Singkarak (TdS) 2015, Sabtu (3/10/2015). Pemicunya, rute yang akan dilalui para pembalap di Kota Padang, sejak dari kawasan Telukbayur menuju pusat kota melalui kawasan Mataair, Jl Sudirman Jl Khatib Sulaiman, Jl Hamka hingga menuju batas kota dengan Kabupaten Padangpariaman, telah ditutup sejak pukul 11.00 WIB.

Namun, para pembalap baru lewat sekitar pukul 15.00 WIB, tertunda sekitar empat jam dari run down yang telah disusun sebelumnya oleh panitia. Sehingganya, banyak warga yang mencuri-curi jalan melewati rute yang akan dilalui para pembalap.

Sikap tegas jajaran Polresta Padang yang mengawal setiap persimpangan, kadang jadi bumerang tersendiri. Mau dilarang tak bisa lewat, para personel kepolisian ini sudah mendapat kabar bahwa terjadi pengulangan start hingga dua kali di Painan, Pessel yang berarti, kedatangan rombongan pembalap tidak on schedule (sesuai jadwal-red) lagi. Mau dilepaskan, perintah tak ada pula.

Akhirnya, banyak masyarakat yang terhambat beraktifitas. Yang lebih memprihatinkan, para pelajar yang akan pulang dan yang akan berangkat sekolah pun, ikut jadi korban. Ade, salah satu pelajar SMK mengatakan, hari itu dia ada ujian mid semester. Belum lagi pelajar yang tertahan untuk pulang, terpaksa harus menahan lapar karena tidak bisa balik ke rumah.

Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT

"Kami di lapangan, tidak mendapat konfirmasi apapun terkait adanya masalah teknis selama balapan ini. Sementara, antria kendaraan makin padat saja di Jl Sutan Syahrir menuju ke Painan. Karena keadaan makin tak kondusif, sejumlah warga yang tidak sabar akhirnya dilepas menerobos jalur steril," ungkap bintara yang meminta namanya tak disebutkan itu.

Sementara, Pen, seorang warga Mata Air, Padang Selatan juga mengeluhkan lamanya penutupan jalan pada TdS etape I ini. Pengusaha bahan bangunan itu, jadi terhalang dalam mengirimkan permintaan pelanggannya.

"Kita berharap, panitia maupun pihak yang terlibat dalam iven ini, selain promosi yang dibesarkan juga sosialisasikan ke masyarakat tentang akan adanya penutupan jalan. Sehingga, tidak terjadi lagi hal semacam ini. Iven ini sifatnya internasional, efeknya bagus untuk promosi daerah. Tapi ya jangan sampai menyengsarakan masyarakat," terangnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Padang, Muharliom yang dihubungi via telepon, juga menyayangkan lambatnya antisipasi di lapangan, akibat kendala teknis selama balapan TdS 2015 ini. Dia mengharapkan panitia dan pihak pemerintah daerah, lebih siap lagi kedepannya.

Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Masyarakat jangan Takut Melaporkan Kecurangan

"Sehingga, kalau terjadi hal-hal teknis mereka sudah ada antisipasinya. Kalau memang perlu, mungkin sekolah yang berada di jalur TdS bisa memulangkan muridnya lebih cepat," terang Muharlion. (vri)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: