Pra Peluncuran Novel Kenduri Arwah, AR Rizal: Sajikan Mitos dan Mistis dengan Jump Scare Tak Lazim
PADANG (2/12/2021) - Buku Kenduri Arwah juga menyajikan tentang horor, hantu dan sejenisnya sebagaimana lazimnya dalam sebuah genre novel horor lainnya. Namun, Kenduri Arwah juga menyajikan mitos tentang kematian yang berlaku di masyarakat Melayu, Sumatera Barat. Juga ada mistisnya yakni spritualisme tentang kematian itu sendiri.
Demikian dikatakan penulis novel Kenduri Arwah, AR Rizal secara daring dalam Pra Peluncuran Buku Kenduri Arwah, Kamis malam. Peluncuran buku yang akan diterbitkan Pustaka Obor Indonesia ini, dipandu moderator Diah Sally melalui aplikasi zoom meeting.
"Buku ini ditulis dalam tiga bulan. Namun, bab terakhir dari buku ini membutuhkan waktu hampir 1 tahun untuk menuntaskannya. Karena, bab terakhir ini juga melibatkan pengalaman diri saya secara personal," ungkap AR Rizal.
Disebutkan, suasana mitos dan mistis dari masyarakat Minang dalam sebuah kematian, dijadikan latar belakang yang mewarnai penulisan buku Kenduri Arwah ini. Pilihan ini disebabkan Pandemi Covid19, yang membuat riset terhadap sebuah kematian, tak bisa dilakukan di daerah lain.
Baca juga: BPNB jadikan Novel AR Rizal Film Pendek 'Jimaik Ijah,' Disutradarai Dirmawan Hatta
"Untuk menuliskan detail terhadap peristiwa mistis, saya melakukan riset ke daerah Pariaman, Sumatera Barat yang masih kental dengan tradisi kematian," ungkap dia.
"Misalnya tentang kemenyan yang kerap digunakan dalam tradisi kematian di Minang atau daerah lainnya di Indonesia. Saya melakukan riset khusus tentang kemenyan. Tak mungkin saya asal-asalan menulis kemenyan, karena akan jadi bahan olok-olokan nantinya jika tak sesuai dengan realita," ungkap AR Rizal.
AR Rizal memastikan, buku Kenduri Arwah ini menyajikan tentang humor, horor dan romantisme serta tragedi secara bersamaan. Kemudian, jump scare yang disajikan, juga tak seperti lazimnya sebuah ketakutan digambarkan, sebagaimana ada dalam bayangan banyak orang.
"Secara sederhana, buku ini ingin melukiskan, bukan sebuah kematian yang ditakutkan. Melainkan, dibunuh sepi, adalah sebuah sesuatu yang paling horor dari apapun," ungkapnya.
Baca juga: Handi Risza dan Ragdi F Daye akan Kupas Novel Perempuan Batih
Tentang kualitas AR Rizal sebagai penulis horor, dituliskan Joni Purnama, yang merupakan sahabat sejak menempuh pendidikan tinggi diFakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas. "Meminjam Teori Wellect, karya sastra merupakan imitation of live," ungkapnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024