Jangan Abai dengan Bencana dalam Unit Terkecil
PASAMAN BARAT (17/11/2021) - Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi menilai, Rapat Koordinasi (Rakor) Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana merupakan kegiatan penting. Selain bencana alam seperti banjir dan longsor, bencana dalam unit terkecil yaitu keluarga juga harus diperhatikan.
"Selain tanggap dan tangguh terhadap bencana besar seperti banjir, longsor dan sebagainya, kita juga harus berpikir sejauh mana kita tanggap bencana untuk diri pribadi dan keluarga sebagai bagian terkecil. Seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya," ucap Hamsuardi saat memimpin Rakor tersebut, di aula kantor bupati Pasaman Barat, Rabu.
Rakor ini diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Pasaman Barat. Rakor ini juga dihadiri Staff Ahli Bidang Agama, Adrianto, Ketua TP-PKK, Titi Hamsuardi, Ketua GOW, Fitri Risnawanto.
Juga hadir Kadis DPPKBP3A, dr Anna Rahmadia, para Kepala OPD, Kabag, Camat se-Pasbar, Wali Nagari, Ketua Organisasi Wanita beserta Pengurus, PKK Kecamatan dan Nagari, Kepala Puskesmas se-Pasbar, Bidan, Penyuluh dan Petugas KB dan stakeholder terkait lainnya.
Baca juga: Ribuan Siwa Ikuti Wisuda Tahfiz, Bupati Canangkan Pasbar jadi Kabupaten Santri
Dikatakan Hamsuardi, semua bidang termasuk ekonomi, pendidikan dan kesehatan harus dihadapi dengan tangguh total. Untuk itu, ia berharap, semua pihak dapat mencarikan solusi terbaik dalam memperkuat pembangunan keluarga. Terutama di masa pandemi, target vaksin harus digalakkan untuk mencapai pribadi dan keluarga yang sehat dan tangguh.
Di samping itu, Titi Hamsuardi menyampaikan, tujuan pembangunan keluarga adalah mewujudkan keluarga yang berkualitas yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, yang bercirikan keluarga yang sejahtera, sehat, memiliki jumlah anak ideal, harmonis dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembangunan keluarga, lanjut Titi, menjadi salah satu isu pembangunan nasional yang menekankan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga, perlindungan dan pemberdayaan keluarga sebagai unit terkecil.
"Pembangunan keluarga adalah upaya kita dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas, berketahanan, dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan," ujar Titi Hamsuardi.
Baca juga: Pemkab Pasbar Bangunkan RKB untuk Ponpes Mu'allimin Muhammadiyah Tamiang
Ia menambahkan, adanya tantangan pembangunan keluarga di Kabupaten Pasaman Barat saat ini di antaranya masalah perceraian, masalah stunting, perkawinan usia dini, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, kasus hukum pada anak dan penyalahgunaan narkoba.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 7.764 Orang Warga Pasaman Barat jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Dibayarkan dari DBH Sawit
- Tantangan Kesehatan Pasbar masih Tinggi
- Debat Putaran II Pilkada Pasbar, Alfi Syahrin: Jangan Keluar dari Tema agar Masyarakat Punya Referensi Lengkap
- Polda Sumbar Anugerahkan Penghargaan untk Plt Bupati Pasbar
- Risnawanto Tutup Adyarajaddipa Gudep Teritorial Adat dan Budaya Pasaman Barat