Wakaf Berpotensi Dorong Perekonomian Sumatera Barat
PADANG (15/9/2021) - Pengembangan wakaf di Sumatera Barat, memiliki potensi besar untuk turut mendorong perekonomian Sumatera Barat. Dengan dukungan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom), maka pengembangan wakaf produktif di Sumatera Barat dapat jadi salah satu penggerak ekonomi Sumbar.
Demikian hasil penelitian dua orang akademisi UIN Imam Bonjol, Ahmad Wira dan Yenti Afrida yang disampaikan pada Diseminasi dan Diskusi: Optimalisasi Pengembangan dan Pengelolaan Wakaf untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Rabu.
"Masyarakat Minangkabau menganut filosofi, adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah yang artinya seluruh adat yang digunakan masyarakat Minangkabau harus bersendikan syariat Islam. Dengan begitu, pengembangan potensi wakaf jadi lebih mudah," terang Ahmad Wira yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Imam Bonjol.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Ahmad Wira menyampaikan berbagai rekomendasi dalam pengembangan wakaf di Sumatera Barat. "Peningkatan kualitas Nazhir, peningkatan kualitas kelembagaan dan regulasi (Perda terkait wakaf), peningkatan edukasi dan literasi di masyarakat dan mauquf alaih serta meningkatkan literasi wakif merupakan sejumlah upaya yang mesti dilakukan," ungkap Ahmad Wira dalam diseminasi yang digelar secara hybrid (Daring dan Luring) itu.
Baca juga: BI Sumbar Fungsikan De Javasche Bank jadi Gedung Memorabilia, Pertama di Luar Pulau Jawa
Acara ini diselenggarakan dalam rangka diseminasi hasil penelitian yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Tim Peneliti UIN Imam Bonjol Padang yang memiliki tujuan untuk mengetahui strategi optimalisasi pengembangan dan pengelolaan dana wakaf di Sumbar, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Hal ini sekaligus sebagai tindak lanjut ditunjuknya Sumatera Barat sebagai provinsi Pilot Project pengembangan wakaf pada peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) pada 25 Januari 2021 di Istana Negara oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin serta tindaklanjut peluncuran Gerakan Minangkabau Berwakaf yang telah diselenggarakan, 3 Agustus 2021.
Diseminasi ini dibuka Sekretaris Provinsi Sumatera Barat, Hansastri serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama A. Usai pembukaan, selanjutnya berupa pemaparan materi dan diskusi yang dipimpin Direktur Eksekutif Pengurus Wilayah MES Sumatera Barat, Muhammad Sobri.
Sedangkan narasumber utama pada diseminasi ini, Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS, Ahmad Juwaini, Irfan Syauqi Beik (Anggota Komisioner Badan Wakaf Indonesia).
Baca juga: BI Targetkan Penggunaan QRIS di Sumbar Tembus 12 Juta Tahun 2024
Peserta kegiatan ini yaitu perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, Badan Wakaf Indonesia Sumatera Barat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, LKAAM Sumbar, Kepala Kemenag, Ketua BWI, Ketua MUI serta Bagian Perekonomian dan Bagian Kesra kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Juga hadir pimpinan Nazhir wakaf di Sumatera Barat yang hadir secara fisik maupun virtual.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Galodo Sumbar, Jusuf Kalla: Jika Kurang, Tambahan Relawan PMI Siap Siaga
- Ini Tahapan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Nasional, Provinsi dan Kabupaten Kota
- Pembicaraan Ganti Rugi Exit Tol Tarok City masih belum Rampung, Anggaran Tersedia dengan Skema BKK
- Milad ke-22 PKS, Mahyeldi Bicara Kekompakannya dengan Wagub Membalas Video Viral Garin jadi Kepala Daerah
- 2 Pelaku Promosi Situs Judi Online Ditangkap, Dapat Rp250 Ribu Sekali Unggah