Unand Jauh Lebih Dulu Terapkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar
Program KM-MB yang dicanangkan saat ini, menurut Prof Musliar Kasim, telah diterapkan sejak lama. Saat dirinya masih menjabat Rektor Unand periode 2005 hingga 2013. Saat itu, Belajar Merdeka ini telah dilaksanakan pada sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas. Mereka dikirim secara resmi ke berbagai kampus di Indonesia dan bahkan luar negeri.
"Kini, Unand ini bisa jadi perguruan tinggi hebat, tergantung pengelolanya hari ini," ungkap Prof Musliar.
Rektor Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Prof Tafdil Husni mengingatkan, Unand harus terus mengejar target akreditasi. Terutama akreditasi internasional. Selain itu, mendorong makin banyak dosen yang bergelar profesor.
Baca juga: HARDIKNAS 2024: Lanjutkan Merdeka Belajar, Refleksi Pencapaian Sektor Pendidikan
"Akreditasi internasional itu bersifat menyeluruh. Kita juga dibimbing untuk melengkapi persyaratan yang harus dilengkapi," ungkap Prof Tafdil.
"Kalau akreditasi dari BAN-PT, sifatnya kan snapshot. Peningkatan status akreditasinya juga dibatasi waktu tertentu. Ini tentu tak strategis," tambahnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah X, Prof Herri mengingatkan Unand, bisa menerima mahasiswa dari perguruan tinggi swasta lainnya untuk mengikuti program Merdeka Belajar di perguruan tinggi tertua di luar Jawa itu.
"Dengan begitu, Unand telah berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan sehingga kompetensi sarjana kita bisa saling mendekati satu sama lain di antara perguruan tinggi yang ada," saran Prof Herri.
Sementara, Rektor ISI Padang Panjang, Prof Novesar Jamarun mengharapkan alumni berperan aktif dalam mendukung program KM-MB. "Misalnya, jika ada alumni yang jadi wali nagari atau kepala desa, kita dorong untuk menerima mahasiswa mengikuti program KM-MB di situ," saran Prof Novesar.
Hal senada dikatakan Rektor Universitas Dharma Andalas, Prof Deddi Prima Putra. "Jika kampus swasta dibiarkan sendiri untuk meningkatkan kualitas lulusan, butuh waktu lama untuk menyamai perguruan tinggi negeri yang memiliki fasilitas dan sumber daya yang lengkap," terang Prof Deddi.
"Program KM-MB ini, setidaknya akan membuat kualitas lulusan kampus swasta jadi lebih baik dan mengenal dunia kerja lebih dini," ungkap rektor perguruan tinggi swasta yang didirikan DPP IKA Unand itu.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024