Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap PAD Bukittinggi Kecil, Kejari: Sudah Sebulan Dilidik

Selasa, 11 Mei 2021, 23:33 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Kontribusi Retribusi Parkir Terhadap PAD Bukittinggi Kecil, Kejari: Sudah Sebulan Dilidik
Macet yang mewarnai berbagai ruas jalan di Bukittinggi setiap libur atau akhir pekan, sudah jadi pemandangan biasa. Sayangnya, berjubelnya kendaraan pengunjung ini masih nelum berpengaruh sigjifikan terhadap peningkatan PAD.

VALORAnews - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bukittinggi melakukan penyelidikan terhadap pengelolaan perpakiran, yang dikelola mitra kerja Dinas Perhubungan (Dishub).

"Kita tengah menyelidiki persoalan perparkiran. Pihak-pihak tertentu terkait perpakiran sudah dipanggil untuk dimintai keterangan," ungkap Kasi Pidsus Kejari Bukittinggi, Mulyadi didampingi Kasi Intel, Zulfikar di Bukittinggi, Selasa (12/5/2021).

Menurut dia, meski pun yang dipanggil baru sebatas dimintai keterangan, tidak tertutup kemungkinan statusnya bisa naik ketingkat penyidikan.

"Kejari sendiri dalam menangani persoalan perparkiran, dengan memanggil pihak terkait yang mengelola perparkiran untuk dimintai keterangan, sudah berjalan sebulan," ucapnya.

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Ia mengatakan, jika persoalan pengelolaan parkir naik statusnya, tentu setelah ditemukan alat bukti yang cukup.

"Meminta keterangan ahli, Kejari juga akan melakukannya agar dapat mengetahui apakah ada kerugian negara di dalamnya. Bisa jadi kita minta dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan Sumbar," sebutnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, berharap persoalan pengelolaan parkir kini diusut tuntas, sehingga bisa menemukan apa dan bagaimana permasalahan sebenarnya.

"Saya berharap pihak kejaksaan terus berkerja untuk mengusutnya, guna dapat menuntaskan persoalan perparkiran di kota Bukittinggi," ungkapnya.

Baca juga: Komisi II DPRD Pasbar Pelajari Kiat Optimalisasi PAD Pemkab Agam

Marfendi mengaku heran, kenapa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perpakiran Kota Bukittinggi jauh lebih rendah dibandingkan dengan kota Payakumbuh.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: