Pedagang Kopi Pinggir Jalan Putuskan Berhenti jadi Penerima PKH, Ini Alasannya
VALORAnews - Tiga tahun menerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), Ris Antoni menyatakan mengundurkan diri sebagai penerima program pemerintah untuk membantu keluarga kurang mampu tersebut, terhitung September 2020 besok.
"Hampir 3 tahun saya menerima bantuan pemerintah melalui PKH. Saat ini, saya merasa tidak pantas lagi menerimanya. Terlebih, kedua anak saya sudah tamat kuliah. Tinggal lagi si bungsu yang masih kelas 1 SMA," kata Ris kepada wartawan di sebuah warung pinggir jalan yang dikelolanya bersama suami di bilangan Jl Pramuka Raya, Padang, Jumat (28/8/2020) siang.
Walau belum bisa dibilang berpenghasilan berlebih, Ris bersama sang suami, Anton Islami merasa, masih banyak keluarga lain yang lebih pantas menerima PKH. Dia sendiri, sampai saat ini masih banting tulang berjualan kopi dan aneka penganan di depan kantor KPU Sumbar setiap hari kerja.
"Alhamdulillah, rezki yang didapat dengan berkedai kopi, cukup untuk makan sehari-hari. Karena anak bungsu saya juga sekolah di sekolah negeri, sehingga biayanya tidak terlalu besar. Inilah latar belakang yang membuat saya memutuskan untuk berhenti menerima PKH," ungkap Ris.
Baca juga: Kemenag Luncurkan BPKH Apps, Wamenag: Untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Haji
Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar, HM Nurnas yang biasa ngopi di warung itu, mengapresiasi keputusan Ris bersama suami. Di mata Nurnas, apa yang dilakukan Ris luar biasa.
"Sikap Ris ini patut dicontoh masyarakat lain yang selama ini hidupnya jauh lebih baik, tapi tetap saja menerima bantuan yang jelas-jelas diperuntukkan bagi warga kurang mampu tersebut," tegas Nurnas.
Nurnas yang juga Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar itu mengaku sangat mengenal Ris Antoni. Sepengetahuannya, kehidupan sehari-hari Ris sangat sederhana dan masih jauh dari standar kaya. Bahkan rumahnya biasa-biasa saja.
"Mungkin Ris merasa untuk biaya sehari-hari sudah cukup dari kedai yang dikelola bersama suami," ungkapnya.
Baca juga: BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
"Walau bisa dikatakan dapek pagi habih patang, tapi saat ini biaya kebutuhan hidupnya dirasa tak sebesar ketika kedua anaknya masih kuliah. Mungkin ini yang disyukurinya," ujar HM Nurnas.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar