Isu Rapat Akbar Pembahasan Kekerasan di Wamena, Mahyeldi Kumpulkan Forkopimda
VALORAnews - Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda dan instansi terkait menyatakan siap memastikan keamanan, kenyamanan dan ketertiban di Kota Padang.
Diketahui, akhir-akhir ini cukup banyak peristiwa yang sempat terjadi khususnya di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ini. Mulai dari gangguan kabut asap yang berasal dari beberapa daerah tetangga, sampai kepada aksi unjuk rasa mahasiswa yang sempat diwarnai kericuhan.
Selain itu, aksi kekerasan di Wamena, Provinsi Papua Barat, ikut menambah duka warga Minang. Dari sebanyak 33 korban yang meninggal dunia akibat aksi kekerasan, 10 orang di antaranya warga asal Sumbar.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Padang menggelar rapat khusus bersama unsur Forkopimda dan stakeholder terkait di salah satu hotel di Padang, Selasa malam (1/10/2019). Rapat ini dipimpin Wali Kota Padang, Mahyeldi dan diikuti Ketua DPRD Padang Syafrial Kani, unsur Forkopimda dan stakehoder terkait.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Mahyeldi menyampaikan, perlu sikap dan pemahaman yang sama bersama masyarakat dan Pemerintah Kota Padang dalam rangka antisipasi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan ke depan.
"Melalui pertemuan ini, diharapkan masing-masing pihak baik dari TNI/Polri dan unsur terkait lainnya, bisa memiliki pemahaman yang sama dan menyikapi segala sesuatu yang telah dan yang akan terjadi secara baik sesuai standar operasional prosedur (SOP) masing-masing," sebut Mahyeldi didampingi Sekda Padang, Amasrul beserta beberapa pimpinan OPD.
Mahyeldi juga menyoroti aksi unjuk rasa berbagai aliansi mahasiswa di beberapa tempat, terakhir di Kantor DPRD Sumbar pada 25 September lalu. Dalam aksi tersebut banyak terjadi pengrusakan hingga penurunan foto Presiden RI.
"Tentu ini menjadi hal yang perlu kita sikapi secara serius untuk selanjutnya. Karena pada 6 Oktober nanti, kabarnya juga akan ada aksi rapat akbar sekaitan kekerasan di Wamena bertempat di Masjid Raya Sumbar. Maka itu, perlu kita antisipasi agar tidak ada terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ujar Mahyeldi.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Atas nama Pemerintah Kota Padang, Mahyeldi pun menyayangkan terjadinya aksi kericuhan unjuk rasa yang terjadi di kantor DPRD Sumbar. Meski aksi yang dilakukan berkaitan dengan agenda-agenda di pemerintah pusat namun yang dihancurkan adalah Kantor DPRD Sumbar.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar