Mitigasi Bencana Padang Dipaparkan di Seminar Nasional PRB
Lilik menyebutkan, kegiatan pemetaan ini akan berlangsung selama 34 hari dimulai dari 12 Juli hingga 17 Agustus mendatang. Pihaknya sengaja menggandeng para relawan setempat untuk bisa mengomunikasikan materi mitigasi bencana kepada masyarakat setempat. "Sekarang tim berada di Pacitan, besok sudah di daerah pesisir selatan DIY," katanya.
Menurutnya, penguatan warga desa agar tangguh bencana tidak bisa selesai dengan kegiatan ekspedisi pemetaan ini. "Kita mengajak kampus nantinya bisa melakukan KKN tematik, lalu memanfaatkan dana desa untuk pengguatan bencana dan pelaksanaan standar pelayanan bencana ini sebagai tugas kepala daerah untuk wajib menginfomasikan daerah mana saja yang rawan bencana," katanya.
Soal pemasangan alat deteksi tsunami baru, Lilik mengatakan pihaknya saat ini baru dalam proses pengadaan alat deteksi tsunami bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait. "Kita sedang negosiasi dengan Bank Dunia soal alat itu, soal sensor nanti kaitannya dengan BMKG, buat tsunami dengan BPPT, termasuk stasiun pencacatan pasang surut," katanya.
Baca juga: Mahyeldi Apresiasi Seminar Mitigasi Bencana UBH
Dalam pidato sambutannya, Kepala BNPB yang dibacakan Lilik menyebutkan, kejadian bencana dari awal Januari hingga pertengahan tahun ini meningkat hingga 15 persen dari tahun lalu. Adapun korban bencana dari 2009 hingga sekarang ini mencapai 11.579 orang meninggal dengan tingkat kerugian hingga Rp30 triliun. "Tidak heran kita disebut negara dengan korban bencana terbesar di dunia," katanya.
General Manager Science GNS Selandia Baru, Peter Benfell mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan UGM dan pemerintah Indonesia untuk mengurangi risiko bencana. Menurutnya, Selandia Baru dan Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana gempa bumi, tsunami dan erupsi gunung berapi.
Namun demikian, katanya, pemerintah Selandia Baru melibatkan perusahaan asuransi untuk membayar ganti rugi bagi warga terkena bencana. "Awalnya pihak asuransi memandang sebelah mata dari dampak gempa bumi tapi kan nilai properti selalu naik," katanya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan peneliti bencana dari kampus lokal dan keterlibatan peneliti internasional untuk meningkatkan kapasitas riset bencana secara nasional. "Kucuran dana riset bisa mencapai 40 juta dolar Amerika setiap tahun," katanya. (rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar