Jiwa Nasionalisme Pemuda Penyambung Nyawa NKRI
VALORAnews - Ruang Abu Bakar Ja'ar Balaikota Padang, Kamis (18/7/2019) seketika disergap suasana haru mengenang sejarah, ketika Rapat Koordinasi Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se-Sumatera Barat digelar.
Rakor yang dihadiri Kepala Kantor Kesbangpol se-Sumatera Barat dan Pengurus Forum Bela Negara se-Sumatera Barat tersebut, diadakan untuk membahas persiapan kegiatan Napak Tilas Bela Negara Pemuda Indonesia dalam rangka memeriahkan Hari Bela Negara yang puncaknya jatuh pada 19 Desember 2019.
Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan, kegiatan Napak Tilas Bela Negara tersebut bertujuan untuk memupuk dan meningkatkan jiwa patriot dan sifat pantang menyerah di kalangan pemuda Sumatera Barat, meningkatkan jiwa korsa dan kecintaan terhadap NKRI dan untuk mengenal lebih jauh sejarah Hari Bela Negara dan mengenang perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
"Bagaimanapun, Sumatera Barat menjadi bagian dari sejarah lahirnya Hari Bela Negara, ketika pada 19 Desember 1948 Presiden Soekarno memberikan kuasa kepada Menteri Kemakmuran RI Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu berada di Bukittinggi untuk membentuk PDRI, agar pemerintahan RI saat itu dapat terus berjalan, karena Belanda telah memulai serangannya atas ibukota Yogyakarta," tutur Mahyeldi didampingi Plt Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang, Imral Fauzi.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
"Karena sejarah itu, sudah sepatutnya kita terlibat aktif dalam peringatan Hari Bela Negara dan menumbuhkan jiwa nasionalisme terutama kepada generasi muda. Semangat kebangsaan itu akan menjadi penyambung nyawa NKRI," tegas Mahyeldi yang juga merupakan Ketua DPW Forum Bela Negara RI Sumatera Barat.
Mahyeldi menjelaskan, rangkaian kegiatan Napak Tilas Bela Negara akan berlangsung pada 15-18 Desember 2019 yang terdiri dari seminar nasional yang menghadirkan para tokoh bela negara dan pelaku sejarah, napak tilas yang akan melewati rute PDRI serta bakti sosial pembersihan Pantai Padang dan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi dan Tugu Bela Negara di Bidar Alam, Kabupaten Solok Selatan.
"Rute napak tilas meliputi Kota Bukittingi - Kabupaten Agam - Kota Payakumbuh - Kabupaten Limapuluh Kota yaitu Nagari Halaban Kecamatan Lareh Sago dan Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh -- Kabupaten Sijunjung - Kabupaten Dharmasraya dan berakhir di Kabupaten Solok Selatan tepatnya di Nagari Bidar Alam Kecamatan Sanger Jujuan," jelas Mahyeldi.
"Sedangkan peserta napak tilas berjumlah 1000 orang yang terdiri dari Menwa Maharuyung 300 orang, alumni Menwa Indonesia 100 orang, pramuka 100 orang, perwakilan pemuda, mahasiswa, ormas dan OKP se-Sumbar 200 orang dan kader bela negara se-Sumbar sebanyak 300 orang," imbuhnya.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Nazwir mengatakan, 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara pada hakikatnya merupakan pengakuan, penghargaan dan penghormatan atas peran PDRI serta segenap tokohnya, serta menempatkan PDRI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya di Sumatera Barat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar