Partai Berkarya Buat Percontohan Kemandirian Pangan dan Energi, Ini Lokasinya

Kamis, 14 Maret 2019, 15:12 WIB | Kuliner | Nasional
Partai Berkarya Buat Percontohan Kemandirian Pangan dan Energi, Ini Lokasinya
Mbak Tutut (tengah) di antara tanaman sayuran yang diolah di Saung Berkarya di Hambalang, Bogor, dalam rangkaian Musyawarah Nasional ke-IV Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) yang digelar 12-14 Maret. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Setiap warga negara seyogyanya membantu pemerintah mencari solusidan mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan energi yang kian hari semakin parah. Bagi Partai Berkarya, menggerakkan peran-serta masyarakat untuk mencukupi kebutuhan energi keluarga melalui biogas merupakan solusi sederhana namun efektif.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra, atau akrab dipanggil Tommy Soeharto, sebagai sambutan penerimaan kepada putra-putri transmigran yang mengunjungi Saung Berkarya di Hambalang, Bogor, dalam rangkaian Musyawarah Nasional IV Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) yang digelar 12-14 Maret.

Saung Berkarya adalah bengkel kerja (workshop) yang dibangun dan diampu Tommy sebagai wujud kepedulian Partai Berkarya terhadap persoalan pemenuhan pangan dan energi masyarakat. Saung itu terbuka untuk memberikan keahlian dan kecakapan dalam pertanian, peternakan dan biogas untuk masyarakat yang berminat dan membutuhkan.

"Apalagi saat ini pemerintah pun sudah cukup kewalahan dengan subsidi LPG yang sudah mencapai Rp24 triliun, subsidi minyak tanah yang besarnya Rp18 triliun, serta subsidi pupuk yang mencapai Rp12 triliun," kata Tommy, sebagaimana diungkapkan penanggung jawab Saung Berkarya, Dr Sri Wahyuni.

Baca juga: Wujudkan Kemandirian Pangan, Ini Saran Mayjen Sumiharjo Pakpahan

"Jadi, kita sebagai warga masyarakat bisa membantu pemerintah secara sederhana namun efektif."

Sri Wahyuni menjelaskan program Kemandirian Pangan dan Energi tersebut berintikan pertanian terpadu. Secara sederhana, dalam skala kecil masyarakat akan didorong untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energi mereka sendiri.

"Jadi, kita berpikir sebaiknya setiap desa itu memiliki dan menonjolkan kekhasan mereka sendiri," terangnya.

Ada desa yang kuat dalam peternakan ayam, dalam budi daya cabai, budi daya tomat, semua harus didorong. Desa cabai, misalnya, harus mampu memproduksi sampai semacam bon cabe, desa yang kuat tomat harus bisa memproduksi saus tomat sendiri.

Baca juga: Mbak Tutut Janji akan Dampingi Transmigran

Berkombinasi dengan peternakan, kotoran ternaknya itulah yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk membuat biogas sebagai upaya memenuhi energi.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: