20 KUB Muaro Anai Dibantu Gillnet Millenium

Sabtu, 08 Desember 2018, 14:31 WIB | News | Kota Padang
20 KUB Muaro Anai Dibantu Gillnet Millenium
Wali Kota Padang, Mahyeldi bersama Eyviet Nazmar (Kepala DKP Padang) dan Gus Wardi (Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat) saat serah terima bantuan 'gillnet millenium' pada 20 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Mua

VALORAnews - Alat tangkap ikan pukat osoh atau (pukek osoh-red), sudah tak boleh digunakan lagi dan telah disepakati oleh para nelayan di Kota Padang. Alat tangkap ikan yang lebih dikenal dengan pukat harimau mini itu, sudah dihapus dan dilarang pemerintah digunakan nelayan di perairan Indonesia.

Tak hanya sekadar dilarang, namun juga malah menimbulkan dilema dan konflik antar sesama nelayan. Baik yang taat dengan aturan dengan nelayan yang mengunakan pukat osoh tersebut.

"Nelayan di Kota Padang, jangan menggunakan pukat osoh lagi karena telah dilarang pemerintah. Untuk itu, mari kita beralih menggunakan 'gillnet millenium' sebagai alat tangkap yang ramah lingkungan dan tentunya tidak melanggar hukum," ujar Wali Kota Padang, Mahyeldi, Jumat (7/12/2018).

Pernyataan ini disampaikan Mahyeldi sewaktu menyerahkan bantuan 'gillnet millenium' dari Pemko Padang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pada 20 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Muaro Anai, di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muaro Anai, Padang Sarai, Kecamatan Koto tangah.

Mahyeldi menekankan, DKP Padang dapat berupaya memfasilitasi peralihan penggunaan pukat osoh menjadi gillnet millenium atau jaring millenium itu meskipun nelayan butuh waktu untuk penyesuaian alat tangkap baru ini. Tak hanya itu, juga diminta selalu berkoordinasi dengan aparat hukum terkait pengawasan.

"Semua pihak terkait, mari kita dukung penggunaan gillnet millenium ini bagi nelayan dalam dalam menangkap ikan. Karena memang sangat cocok untuk nelayan tradisional dengan tidak merusak lingkungan yang terdapat di dasar laut atau hancurnya terumbu karang," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang, Eyviet Nazmar mengatakan pihaknya telah menyosialisasikan bahwa penggunaan pukat osoh memang dilarang oleh negara. Sebagaimana di Muaro Anai terdapat 65 nelayan yang masih memakai pukat osoh.

"Kami juga telah berupaya menyosialisasikan agar nelayan mau mengganti pukat yang dilarang dengan pukat yang tidak dilarang apalagi lebih ramah lingkungan," kata dia.

Selain sosialisasi, katanya, untuk menghentikan total pemakaian pukat osoh bagi nelayan, pihaknya juga berusaha mencari bantuan alat tangkap ikan yang ramah dari pemerintah pusat dan lainnya.

"Alhamdulillah, Pemprov Sumbar melalui DKP beberapa waktu lalu telah memberi bantuan pada nelayan di Muaro Anai ini sebanyak 46 unit gillnet millenium. Kali ini kita menambah 20 unit lagi," ungkapnya.

Dikesempatan itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Gus Wardi menyambut baik pemberian bantuan gillnet millenium kepada sebanyak 20 KUB Muaro Anai itu.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI